Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa analis telah memperbarui target harga saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) sebelum penerbitan laporan keuangan triwulan III/2024.

Unilever akan mempublikasikan laporan keuangan triwulan III/2024 pada Rabu (23/10/2024). Berdasarkan Kalkulator Interaktif Bloomberg, UNVR akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp36,83 triliun pada tahun 2024, meningkat menjadi Rp38,27 triliun pada tahun 2025.

Namun hingga semester I/2024, UNVR mencatatkan penjualan sebesar Rp19,04 triliun atau turun 6,15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp20,29 triliun.

Angka penjualan yang dirinci berdasarkan sektor, antara lain kebutuhan perawatan rumah dan perawatan tubuh mencapai Rp 12,28 triliun, sedangkan penjualan makanan dan minuman mencapai Rp 6,76 triliun selama Januari-Juni 2024.

Berdasarkan geografi, UNVR mencatat penjualan domestik rumah tangga dan perawatan pribadi sebesar Rp11,86 triliun dan ekspor Rp417 miliar. Selain itu, penjualan makanan dan minuman UNVR dalam negeri mencapai Rp6,64 triliun dan ekspor mencapai Rp119,9 miliar.

Di sisi lain, perseroan melaporkan beban pokok penjualan sebesar Rp9,57 triliun atau lebih rendah 5,89% year-on-year (YoY). Posisi ini mengantarkan Unilever meraih total laba sebesar Rp9,46 triliun, turun 6,43% secara year-on-year.

Setelah ditambah berbagai pendapatan dan pengeluaran lainnya, UNVR meraup keuntungan Rp 2,46 triliun pada semester I/2024. Pendapatan tersebut turun 10,60% dibandingkan semester I/2023 yang tercatat Rp 2,75 triliun.

Sementara itu, dengan sektor keuangan yang masih berada di zona merah pada paruh pertama tahun ini, beberapa analis Bloomberg menaikkan target mereka terhadap saham Unilever Indonesia menjelang laporan keuangan kuartal ketiga tahun 2024.

Berdasarkan data Bloomberg Terminal yang tersedia pada Selasa (22/10/2024), mayoritas analis atau 21 dari 32 analis yang menilai saham perseroan memberikan rekomendasi hold. 3 analis tetap merekomendasikan buy dan 8 memberikan rating jual kepada UNVR.

Misalnya, analis HSBC Selviana Aripin memperbarui rekomendasinya agar UNVR menurunkan peringkatnya. Di sisi lain, Analis Mandiri Sekuritas Adrian Joser memberikan rekomendasi netral kepada perseroan.

Target saham UNVR 12 bulan ke depan adalah Rp 2.519 per saham. Perkiraan tersebut mencerminkan potensi return sebesar 8,6% dari harga saham perseroan yang berada di level Rp 2.320 pada Selasa (22/10).

Presiden Direktur Unilever Indonesia Benji Yap mengatakan, sejumlah tantangan yang dihadapi pada Semester I/2024 telah teratasi oleh perusahaan. Namun dia memperkirakan perasaan negatif konsumen akan terus berlanjut pada paruh kedua tahun ini.

“Kami tetap teguh dalam upaya membangun bisnis dengan memperkuat fundamental, mengutamakan daya saing merek kami, dan mendorong efisiensi biaya untuk meningkatkan profitabilitas,” ujarnya pada 24 Juli 2024.

Secara terpisah, analis senior Bloomberg Intelligence Kathryn Lim dan Trini Tan mengatakan pendapatan Unilever kemungkinan akan tumbuh hingga tahun 2026 karena peningkatan efisiensi operasional dengan skala ekonomi.

Keduanya berpendapat perkiraan tersebut akan sejalan dengan pertumbuhan penjualan barang konsumsi, perawatan pribadi, dan makanan.

“Perusahaan dapat memberikan penawaran baru untuk menangkap lebih banyak konsumsi lokal berdasarkan daya beli yang kuat dan peningkatan permintaan dari industri makanan dan perhotelan dengan peningkatan pariwisata,” katanya.

Hal ini diharapkan dapat mendorong laba operasional untuk memenuhi perkiraan pertumbuhan tahunan sebesar 3% pada tahun 2024-2026. Ditambah dengan harga input yang lebih rendah, UNVR diperkirakan akan meningkatkan margin operasi hingga perkiraan konsensus sebesar 17,4% pada tahun 2026, atau 70 basis poin dari tahun 2023. 

________________ 

Penafian: Laporan ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA