Bisnis.com, Jakarta — Saham-saham grup perusahaan tercatat bergerak beragam hingga penutupan perdagangan Rabu ini (22/5/2024). Sejumlah sektor menjadi pilihan analis, mulai dari grup konglomerat seperti Grup Sinarmas hingga Grup Djarum. Lihat rekomendasi saham dari emiten grup.

Nafan Aji Gusta dari Mirae Asset Securitas Senior Investment Information menjelaskan emiten grup tersebut berperilaku berbeda dalam hal kinerja keuangan top-line dan bottom-line. Namun harga saham konglomerat di sektor IDXEnergy dan IDXBasic saat ini akan lebih tinggi karena keduanya merupakan sektor dominan.​

“Jika melihat pertumbuhan ekonomi sebesar 5% pada tahun 2024, itu akan menjadi hasil yang baik bagi investor pasar modal. Anda dapat melihat bahwa ke depan lapangan kerja akan meningkat dan keadaan bisa berubah hingga penurunan lapangan kerja mereda,” kata Nuffan pada Kamis (23 Mei 2024).​

Saat ini, karena aktivitas kelompok kolektif di bursa, Nafang memegang lima opsi saham. Opsi pertama adalah saham milik Prajogo Pangestu dari PT Barito Pacific Tbk. (BRPT). Nafan telah mengeluarkan rekomendasi pembelian kumulatif BRPT dengan kisaran harga Rp 1.370 hingga Rp 1.610.

Pak Nafan kemudian melakukan opsi saham INKP dan saham BSDE dari Sinamas Group. Naphan memilih saham INKP dengan rekomendasi beli kumulatif pada kisaran harga Rp 10.000 hingga Rp 10.925 per saham.​

Untuk BSDE, Nafan juga memberikan rekomendasi penjualan kumulatif. Menurut dia, harga saham BSDE berada di level Rp950 hingga Rp1.000. Menurut Naffan, salah satu ide BSDE berasal dari kewajiban perpajakan negara (PPN DTP) yang dapat merangsang permintaan pembelian properti.​

Kalau bicara Grup Djarum, Pak Naffan memilih saham BBCA dan menjualnya berdasarkan rekomendasi yang lemah. Menurut dia, harga BBCA berkisar Rp 9.600 hingga Rp 10.650 per saham.​

Untuk portofolio saham Garibaldi ‘Boy’ Thohir, Nafan memilih ADMR. Naphan memiliki rekomendasi beli kumulatif ADMR sebesar Rp 1.400 hingga Rp 1.600 per saham.​

Sebelumnya, Maximilian Nico Demuth, Deputi Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Securitas, mengatakan pemberi pinjaman Salim Group, Sinar Mas Group, dan Boy Tohir adalah perusahaan yang kuat dan perbedaannya bagus.​

Oleh karena itu, di beberapa daerah aktivitasnya ditekan, sementara di daerah lain masih ada kemampuan untuk mempertahankan aktivitas kelompok, kata Niko saat dihubungi, Rabu (22 Mei 2024).​

Namun saat berbicara mengenai prospeknya, Niko melanjutkan bahwa para donatur Balito Group milik Prajogo Pangestu kini mencuri dengan energi baru.​

Nah, kalau bicara stabilitas, Niko menyebut pemasok Grup Djarum adalah pilihannya.​

Penafian: Laporan ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel