Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang terus menguat hingga menguji level 7.810-7.858 pada perdagangan hari ini, Rabu (23/10/2024). Saham AKRA, INDF dan PTBA juga direkomendasikan analis hari ini.

Kelompok analis MNC Sekuritas mencatat IHSG menguat 0,21% ke level 7.788 pada akhir perdagangan Selasa (22/10/2024), dengan volume pembelian masih dominan. MNC menilai posisi IHSG berada pada sisi wave (iii) misi hitam atau wave 5 misi merah.

Artinya IHSG masih berpotensi terkonfirmasi untuk membuktikan yang pertama 7.810-7.858, meski kami perkirakan di 7.631-7.717, kata Tim Analis MNC Securities dalam risetnya, Rabu (23/2). 10/2024).

Sementara itu, pada perdagangan hari ini, MNC Securities menyebutkan level support IHSG akan berada pada kisaran 7.595, 7.518, dan level resistance pada kisaran terlihat 7.810, 7.910.

Kayu yang direkomendasikan MNC Sekuritas yang diperdagangkan saat ini adalah AKRA, INDF, INKP dan PTBA.

AKRA – Spesifikasi Beli

Saham AKRA naik 0,35% ke 1.450, namun terlihat volume penjualan. Kami memperkirakan posisi AKRA berada di ujung wave B [b] sehingga koreksi AKRA akan cukup terbatas. Pembelian Pertama: 1,430-1,445 Target Harga: 1,525, 1,590 Stoploss: Di bawah 1,390

INDF – Beli saat kelemahan

Saham INDF menguat 0,34% ke 7.425 dan volume pembelian masih tetap tinggi. Kita hitung posisi INDF berada pada bagian gelombang 3 gelombang (v). Kelemahan Beli: 7.250-7.400 Target Harga: 7.525, Stoploss 7.675: Di Bawah 7.100

INKP – Beli saat kelemahan

Saham INKP menguat 0,30% menjadi 8.175, dan masih terlihat volume penjualannya. Saat ini posisi INKP berada pada sisi wave (ii) sehingga pergerakannya masih rentan terkoreksi lebih lanjut. Kelemahan Beli: 7.950-8.175 Target Harga: 8.425, Stoploss 8.700: Di Bawah 7.800

PTBA – Spek Beli

Saham PTBA naik 0,66% menjadi 3.040 karena terciptanya volume pembelian. Karena berada di atas 3,010 sebagai stoploss, maka posisi PTBA berada di awal wave (d). Pembelian Pertama: 3.020-3.040 Target Harga: 3.070, Stoploss 3.100: Dibawah 3.010

________

Catatan: Pesan ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual kayu. Masalahnya jelas terserah pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel