Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat pada September 2024 suku bunga kredit dan bunga deposito atau tabungan mengalami kenaikan. Pada bulan tersebut, BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan (BI rate) sebesar 25 poin (bps) menjadi 6,00% pada rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 17-18 September 2024.

Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar, rata-rata suku bunga pinjaman pada September 2024 sebesar 9,24%, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 9,21%. 

Sementara itu, suku bunga deposito berjangka mengalami kenaikan untuk tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 24 bulan masing-masing sebesar 4,77%, 5,52%, 5,55%, dan 4,34% pada September 2024, ” tulis Bee pada Selasa (22/10 /2024). )).

Saat ini, bunga deposito September 2024 lebih tinggi dibandingkan bunga deposito periode Agustus 2024 yang masing-masing tercatat sebesar 4,76%, 5,47%, 5,46%, dan 4,29%.

Di sisi lain, suku bunga deposito 12 bulan pada September 2024 sebesar 5,89%, turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 5,93%.

Direktur Utama PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) Lani Darmawan mengatakan saat ini kekurangan pinjaman masih sulit dan cost of fund sepertinya tidak akan berkurang.

“Dampak penurunan BI rate baru terlihat pada tahun depan, sehingga perbankan harus menaikkan suku bunga pada kuartal IV 2024,” ujarnya dalam Bisnis, Selasa (22/10/2024). 

Begitu pula dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), misalnya, melaporkan biaya modal perbankan nasional masih sangat tinggi sehingga perbankan cenderung menjaga suku bunga simpanan tetap stabil.

Sekretaris Perusahaan BTN Ramon Armando mengatakan, secara khusus BTN terus berupaya menekan biaya dana dengan meningkatkan sebagian biaya pengumpulan rekening rendah (Rekening Tabungan/CASA) dan menjaga keseimbangan pertumbuhan kredit.

“Suku bunga simpanan dan suku bunga pinjaman di BTN saat ini masih stabil sehingga tidak ada penyesuaian yang dilakukan,” ujarnya kepada Bisnis.

Di sisi lain, kata Ramon, BTN tetap menawarkan suku bunga CPR untuk program khusus dengan jangka waktu tetap.

Sebelumnya, Kepala Riset LPPI Trioksa Siahaan mengatakan penurunan suku bunga pada September 2024 tidak serta merta diikuti dengan penurunan bunga pinjaman dan bunga deposito.  

Pasalnya, bank masih menunggu dampak penurunan suku bunga untuk menurunkan cost of money alias cost of money sesuai ekspektasi bank sebelum melakukan penyesuaian suku bunga. 

“Diperlukan waktu sekitar 1-2 bulan sebelum Anda melakukan penyesuaian suku bunga. Sekali lagi, ini tergantung penilaian bank terhadap biaya keuangan dan kekurangan uang di bank,” ujarnya kepada Bisnis.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel