Bisnis.com, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali menguat hingga US$16.129 pada perdagangan Selasa (14/5/2024).

Rupee melemah 48,50 poin atau 0,30% menjadi Rp 16.129 per dolar AS, menurut data Bloomberg. Sedangkan indeks dolar AS menguat 0,04% menjadi 105,26.

Pada saat yang sama, sebagian besar mata uang lain di kawasan Asia terdepresiasi. Won Korea melemah 0,07%, dan yen Jepang melemah 0,15%. Sedangkan ringgit Malaysia, peso Filipina, dan baht Thailand masing-masing melemah 0,08%, 0,03%, dan 0,02%.

Direktur Profitabilitas Forexindo Futures Ibrahim Aswaibi mengatakan sebagian besar pelaku pasar bias terhadap dolar, menjelang data indeks harga produksi April hari ini. 

Sementara itu, data indeks harga konsumen pada Rabu (15/5) akan diperhitungkan, karena kemungkinan besar akan menjadi faktor dalam prospek suku bunga AS, kata Ibrahim kepada Daily Research.

Pelaku pasar juga mewaspadai Tiongkok setelah pekan lalu muncul laporan bahwa pemerintahan Biden sedang mempersiapkan tarif perdagangan tambahan terhadap negara tersebut, khususnya di sektor kendaraan listrik. Langkah ini juga diyakini dapat memicu kembali perang dagang.

Selain itu, Bank Sentral Eropa telah berjanji untuk menurunkan suku bunga pada 6 Juni, namun terdapat ketidakpastian mengenai berapa banyak penurunan suku bunga yang akan disetujui pada tahun 2024. Pasar memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 70 basis poin.

Dari dalam negeri, Ibrahim mengatakan perekonomian Indonesia akan terus tumbuh stabil. Hal ini setara dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,11% pada triwulan I tahun 2024 atau lebih tinggi dibandingkan triwulan IV tahun 2023 (5,04%).

Pertumbuhan ekonomi ditopang oleh laju Ramadhan dan Idul Fitri, serta pemilu 2024 yang akan mendongkrak konsumsi dalam negeri. Pesatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tercermin dari PMI manufaktur Indonesia yang tercatat sebesar 52,9 per April 2024.

“Pada Februari 2024, jumlah penduduk bekerja mencapai 142,18 juta orang, atau meningkat 3,5 juta orang dibandingkan Februari 2023 sebanyak 138,63 juta orang,” ujarnya.

Ibrahim memperkirakan nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini akan berfluktuasi namun turun pada kisaran Rp 16.060 hingga Rp 16.130 per dolar AS.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel