Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya Gedung Gedung Tbk. (WEGE) membeberkan detail proyek Bandara Dhoho Kediri Jawa Timur yang dibangun oleh keluarga Wonowidjojo, pemilik pemasok rokok Gudang Garam.

Proyek bandara atau bandara ini diresmikan oleh Menteri Penghubung Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Jumat (18/10/2024).

Dhoho merupakan bandara pertama di Indonesia yang dibangun berdasarkan proyek usaha pemerintah (KPBU) yang tidak diminta. Artinya, proyek senilai Rp 13 triliun itu berasal dari pihak swasta.

Manajer Operasional WEGE 1 Bagus Tri Setyana mengatakan perseroan merupakan kontraktor utama dalam pembangunan Bandara Dhoho sehingga turut serta memastikan proyek tersebut selesai tepat waktu dan sesuai kondisi internasional.

Dikatakannya, Bandara Dhoho Kediri memiliki landasan pacu berukuran 3.300 x 60 meter, apron komersial berukuran 548 x 141 meter, serta terminal penumpang berukuran 18.000 meter persegi, berkapasitas 1,5 juta per tahun.

Bandara ini juga mampu menampung pesawat besar, seperti Boeing-777. Semua kemampuan tersebut menjadikan Dhoho sebagai salah satu bandara termodern di Indonesia.

“Kami bangga dapat berkontribusi dalam pengembangan Bandara Dhoho Kediri yang seharusnya menjadi penggerak utama pembangunan perekonomian daerah,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/10/2024).

Seperti kita ketahui, PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) mengelola Bandara Dhoho melalui anak usahanya, PT Surya Dhoho Investama atau SDHI.

CEO SDHI Istata T. Siddharta mengatakan proyek bandara ini merupakan salah satu kontribusi perseroan dalam meningkatkan sistem pelayanan nasional, serta membuka konektivitas di wilayah Jawa Timur.

“Proyek ini memberikan kontribusi besar bagi pembangunan infrastruktur Indonesia, terutama membuka koneksi dengan wilayah sekitar Wilis seperti Kediri, Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo dan sekitarnya,” ujarnya.

Sementara itu, Luhut mengatakan Bandara Dhoho akan memperkuat jaringan transportasi di Jawa Timur, membuka peluang luas, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan potensi Kediri sebagai pusat ekonomi baru.

“Bandara Dhoho Kediri merupakan momen bersejarah, bukan hanya karena menjadi bandara pertama yang mendapat proyek KPBU yang tidak diminta, tapi juga karena dampak positifnya terhadap perekonomian lokal,” tutupnya. 

________________ 

Penafian: Konten ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Temukan lebih banyak berita dan artikel di Google Berita dan WA Channel.