Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menghadapi sentimen keuntungan dan naik ke level 7.700 pada akhir pekan ini, Jumat (18/10/2024).

Tim riset Phintraco Sekuritas menilai apakah pasar masih bereaksi terhadap keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah dan mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga dasar BI lebih lanjut. Situasi tersebut ditunjukkan dengan akumulasi saham-saham sensitif khususnya perbankan yang terjadi pada Kamis (17/10/2024).

Pergerakan IHSG juga ditopang oleh reli saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga. IHSG ditutup menguat 1,13% atau 86 poin pada perdagangan kemarin menjadi 7735.03, menurut data RTI Business. Pada sisa perdagangan, IHSG menguat dari 7.657,72 menjadi 7.758,67.

Lalu ada peluang IHSG semakin menguat dengan menguji level 7750. Secara teknis, perpanjangan kemiringan MACD yang positif terus berlanjut, tetapi ada tanda-tanda bahwa saham-saham lapis kedua akan berbalik arah.

Oleh karena itu, tetap waspada untuk memanfaatkan perdagangan hari ini, tulis riset Phintraco Securities dalam catatannya, Jumat (18/10/2024).

Sementara itu, investor juga bisa mencermati pivot penting IHSG di level 7700 pada perdagangan hari ini. IHSG diperkirakan akan bergerak ke area support 7650.

IHSG punya banyak emosi. Data perekonomian terkini menunjukkan adanya penurunan nilai ekspor Jepang dan perlambatan pertumbuhan nilai barang Jepang. Sebelumnya, situasi serupa juga terjadi di Amerika Serikat (AS). Data terbaru ini mengonfirmasi adanya penurunan perdagangan dunia pada tahun 2024. tanda-tanda berakhirnya kuarter ketiga.

Dari dalam negeri, pasar fokus pada pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih 2024. 20 Oktober

Grup Riset Phintraco Sekuritas telah menetapkan sejumlah saham pada perdagangan hari ini, termasuk PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG), PT Barito Pasifik Tbk. (BRPT), PT Astra Internasional Tbk. (ASII), PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk. (BRS) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA).

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan mahasiswa. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel