Bisnis.com, JAKARTA – China dilaporkan akan menerbitkan obligasi khusus pemerintah jangka panjang senilai 6 triliun yuan atau US$846 miliar selama tiga tahun ke depan sebagai bagian dari upaya memperbaiki perekonomiannya yang lesu.

Menurut laporan media Tiongkok, Caixin, yang dikutip Bloomberg, Selasa (15/10/2024), dana tersebut akan digunakan sebagian untuk membantu pemerintah daerah meringankan beban utang di luar neraca.

Investor dan analis berspekulasi mengenai berapa banyak yang akan dipinjam pemerintah Tiongkok untuk membiayai paket stimulus fiskal. Menteri Keuangan Lan Fo’an mengindikasikan ada ruang bagi pemerintah pusat untuk melakukan peningkatan pada hari Sabtu tanpa menetapkan angka kunci yang diinginkan pasar.

Peningkatan belanja pemerintah masih dipandang sebagai kunci untuk mendukung pemulihan yang dipicu oleh stimulus bank sentral pada akhir September. Para pedagang bertaruh bahwa Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional, badan legislatif tertinggi Tiongkok, akan menyetujui pendanaan anggaran tambahan pada pertemuannya akhir bulan ini.

Dalam pengarahan pada Sabtu (10/12/2024) pekan lalu, Lan mengatakan akan ada upaya satu kali untuk membayar pemerintah daerah atas utang tersembunyi atau pinjaman di luar neraca yang dilakukan oleh perusahaan yang dikendalikan. 

Ia mengatakan program ini akan menjadi yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Langkah ini bisa menjadi kunci untuk mengatasi risiko pembiayaan kendaraan bagi pemerintah daerah, yang menurut perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF) memiliki utang lebih dari 60 triliun yuan pada tahun lalu. 

Pada saat yang sama, pinjaman tersebut mahal untuk dibayar kembali dan meningkatkan beban keuangan pemerintah daerah karena berkurangnya pendapatan dari penjualan tanah dan pajak.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel