Bisnis.com, JAKARTA – Rupiah dibuka melemah pada Rp 15.961 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengawali perdagangan dengan melemah 0,04% atau 6 poin ke Rp15.961. Indeks dolar terpantau naik 0,06% ke 104,385.

Beberapa mata uang regional Asia lainnya bergerak berbeda terhadap dolar AS. ini. dolar. Yen Jepang melemah 0,14%, dolar Singapura melemah 0,04%, won Korea melemah 0,17%, peso Filipina melemah 0,23%, dan yuan Tiongkok melemah 0,07%.

Mata uang yang menguat adalah Baht Thailand sebesar 0,02%, Ringgit Malaysia sebesar 0,02%, dan Rupee India sebesar 0,19%.

Sebelumnya, Profit Director Forexindo Futures Ibrahim Assuaibi memproyeksikan pada perdagangan hari ini, Senin (20/5/2024) rupiah akan ditutup menguat di kisaran Rp15.900-Rp15.990 per dolar AS.

Ibrahim mengatakan penguatan dolar terjadi setelah beberapa pejabat Federal Reserve mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak kepercayaan jika inflasi ingin turun.

Hal ini menyebabkan para pedagang mengurangi taruhan mereka pada penurunan suku bunga di bulan September, menurut alat CME Feedwatch.

Namun, dolar diperkirakan akan melemah sekitar 0,7% pada minggu ini, menyusul data indeks harga konsumen yang lebih lemah dari perkiraan untuk bulan April.

“Angka-angka ini, ditambah dengan data penjualan ritel yang lemah, meningkatkan harapan bahwa inflasi akan mereda dalam beberapa bulan mendatang,” kata Ibrahim.

Dari dalam negeri, sentimen berasal dari ekspor Indonesia yang terus menunjukkan tren melambat dalam beberapa tahun terakhir. Pada April 2024 misalnya, ekspor turun 12,97% per bulan menjadi $19,62 miliar.

Perlambatan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain menurunnya pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang dan menurunnya harga komoditas. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Ibrahim mengatakan pemerintah harus mencari mitra bisnis baru khususnya di Asia, khususnya di Asia Tenggara dan Timur Tengah.

Menurutnya, kawasan ini memiliki prospek pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan negara maju seperti Eropa, Amerika Serikat, dan China. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel