Bisnis.com, Jakarta – Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik pekan depan. Bagaimana perbandingan distributor di kalangan Prabowo dan Gibran?

Mitra Prabowo memiliki kepemilikan bersama di PT WIR ASIA Tbk. (WIRG). Berdasarkan prospektus, nama perusahaan tersebut adalah PT Karuniya Tidar Abadi dengan kepemilikan sebelum IPO sebesar 1%.

Penduduk PT Karuniya Tidar bekerja di sektor-sektor seperti periklanan seluler, perdagangan, pertambangan dan pertanian. Perusahaan tersebut merupakan salah satu unit bisnis generasi ketiga ayah Prabowo, Sumitro Jojohadikusumo. 

Di sisi Gibran, emitennya adalah PT Panka Mitra Multiperdana Tbk. (PMMP). Ia memiliki hubungan kekerabatan dengan adik bungsu Gibran, Kaisang Pangarep, melalui distributor pengolahan udang PT Harapan Bangsa Kita atau GK Hebat.

Sedangkan GK Besar merupakan platform akselerator UMKM yang didirikan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2019.

Dengan dibukanya Prabow dan Gibran pada pekan depan atau 20 Oktober 2024, saham-saham milik keluarga emiten tersebut bergerak ke arah yang berbeda. WIRG mencatatkan kinerja harga saham yang kuat, sedangkan PMMP lesu.

Akhir pekan ini, Jumat (10/11/2024), saham WIRG menguat 2,08% ke Rp 98. Harga saham WIRG juga meningkat 11,36% pada pekan perdagangan terakhir. Namun harga saham WIRG masih berada di zona merah atau turun 9,26% secara year-to-date (year-to-date).

Di saat yang sama, harga saham PMMP anjlok. Pada perdagangan akhir pekan ini, saham PMMP ambles 1,36% ke Rp 145. Saham PMMP juga turun 2,03% pada pekan ini. Tahun ini, harga saham PMMP anjlok 44,66%.

Nafan Aji Gusta, senior market chartist Mirae Asset Securitas, mengatakan dengan dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden RI, investor harus tetap memperhatikan volatilitas saham di pasar.

“Bukan mencari saham yang likuid, sebagian besar saham terikat ini bukan dari LQ45,” kata Nafan, Sabtu (12/10/2024).

Sementara itu, Ketua Komunitas Indian Premier Securitas (IPOT) Angga Septianus memperkirakan prospek banyak emiten yang masuk ke rezim baru bergantung pada proyek mereka ke depan.

“Jika dilihat dari proyek mana saja yang mendapat penghargaan dan pengaruhnya terhadap kinerja, ada yang menjadi proyek strategis nasional seperti PIK 2 dan BSDE,” kata Angaga.

,

Penafian: Buletin ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel