Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan perkembangan terkini di sektor perbankan untuk mendiversifikasi sektor Usaha Syariah (UUS). Ada dua bank yang wajib melakukan putaran UUS dengan batas waktu 2026.

Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menerbitkan Peraturan OJK (POJK) No. 2023 tentang Usaha Syariah. Menurut 12, saat ini ada dua UUS yang beroperasi.

Sesuai ketentuan, bank yang nilai aset UUS-nya paling banyak 50% dari total aset induk perusahaan atau yang nilai aset UUS-nya paling sedikit Rp50 miliar wajib dialihkan ke bank umum syariah (BUS).

Berdasarkan laporan keuangan, kedua bank tersebut masih memegang UUS, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA). Kedua bank tersebut telah menetapkan kriteria wajib amortisasi sesuai ketentuan OJK.

Aset UUS BTN atau BTN Syariah mencapai Rp 56 triliun pada kuartal II 2024. Kini aset UUS CIMB Niaga atau CIMB Niaga Syariah mencapai Rp 64,83 miliar pada kuartal II 2024.

Sedangkan berdasarkan POJK tentang UUS, kedua bank memiliki waktu hingga dua tahun untuk menerbitkan izin setelah UUS memenuhi persyaratan. Alhasil, baik BTN maupun CIMB Niaga memiliki waktu hingga akhir tahun 2026 untuk meluncurkan UUS.

Dian mengatakan kedua bank juga telah mengembangkan operasional UUS masing-masing. Kedua bank berdiskusi dan berkoordinasi dengan OJK untuk implementasinya.

Dalam tanggapannya, Jumat (10 November 2024), Dian menulis: “Jelas kedua UUS sedang melakukan berbagai persiapan, mulai dari perubahan model bisnis, infrastruktur, dan kebutuhan operasional lainnya.”

Sebagai bagian dari UUS, BTN berencana penuh melakukan kegiatan usaha berupa akuisisi. BTN dipastikan sedang dalam proses akuisisi bank syariah baru setelah batal mengakuisisi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.  

Namun, Dian mengatakan hingga saat ini belum ada usulan yang diajukan ke OJK terkait rencana bisnis BTN. 

“Rencana pembelian ada di tangan pemegang saham kedua bank,” ujarnya.

Sementara itu, Pimpinan BTN Nixon L.P. Napitupulu enggan menyebutkan nama bank syariah yang ingin dibeli BTN. Namun, dia mengatakan BTN saat ini sedang melakukan negosiasi intensif untuk mendirikan bank syariah tersebut, termasuk soal pricing.

“Ada masalah di pasar keuangan OJK, jadi saya masih punya rahasia bank. Sebut saja nama Anda, Bank X, dan mereka akan mendekati bank tersebut.”  

Direktur Utama CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan perseroan saat ini sedang mempersiapkan peluncuran UUS. CIMB Niaga juga berkonsultasi dengan OJK dan regulator lainnya terkait penjualan tersebut.

“[CIMB Niaga] akan mulai touring tahun depan,” kata Lani kepada Bisnis pada Juni lalu (6 Desember 2024).

Kunjungi situs web dan saluran WA kami untuk berita dan artikel lebih lanjut.