Bisnis.com, Jakarta – Menteri Negara Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Bandjaitan mengungkap rencana mendirikan kantor keluarga di Indonesia. 

Presiden terpilih Prabowo Subianto pada prinsipnya menerima proyek tersebut, namun Luhut mengatakan proses pembangunan tersebut terkendala kendala di suatu kementerian. 

“Saya usulkan pembentukan kantor keluarga, saya lapor ke presiden terpilih, dan dia bilang, ‘Saya setuju, kami akan lakukan.” Tapi kenapa kami berhenti di satu kementerian, kami tidak mengerti alasannya,” ujarnya, Jumat (11/10/2024) di Forum 100 Pemimpin Kompas ke-15.

Namun Luhut tidak menyebut kementerian menghalangi pendirian kantor keluarga.

Akibatnya, kata Luhut, pemerintah Indonesia kehilangan momentum dalam mengumpulkan mata uang asing. Pasalnya, Malaysia lebih dulu mengumumkan pendirian kantor keluarga serupa.

Luhut mengatakan 28.000 orang super kaya di dunia lebih memilih menyimpan kekayaannya di kantor keluarga di berbagai negara. 

Ia mengatakan, saat bertemu banyak orang kaya di Bali, banyak di antara mereka yang senang berada di Indonesia. 

“Mereka senang di sini mengatakan, ‘Kamu lakukan ini, kamu lakukan ini [kantor keluarga].’” “Bawa ke Singapura, Hong Kong, tinggalkan di Abu Dhabi,” jelasnya. 

Alhasil, Luhut mengirimkan timnya studi banding untuk membuat kantor keluarga, namun akhirnya terpaksa terhenti. 

Luhut melaporkan kepada Presiden terpilih itu pada akhir September tahun lalu bahwa Malaysia akan membebaskan pajak kantor keluarga mulai tahun 2025.

“Saya sudah bilang, Presiden terpilih 2 minggu lalu. Dia mengatakan sesuatu seperti ‘Jangan khawatir saudaraku, segera datang’. Saya optimis dengan presiden terpilih ini, kata Luhut. 

Sebelumnya, Luhut menargetkan regulasi teknis terkait pendirian kantor keluarga di Indonesia bisa selesai pada Oktober 2024. 

Banyak aspek yang diperiksa termasuk jumlah minimum yang harus ditabung, kewajiban investasi, jumlah karyawan yang akan dipekerjakan dan lain sebagainya.

Pendirian kantor keluarga dapat memberikan dampak positif bagi Indonesia, salah satunya adalah pemasukan modal asing (capital inflow) yang dapat memperkuat cadangan devisa negara. 

Dampak positif lainnya dari mendirikan kantor keluarga adalah terbukanya peluang investasi dan lapangan kerja di Indonesia.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel