Bisnis.com, Jakarta – Impian Presiden Prabowo Subianto menjadikan Indonesia negara bebas susu mendapat dukungan dari pengusaha dalam negeri.
Ketua Dewan Persusuan Nasional Teguh Budiana bersyukur atas tercukupinya permintaan susu Prabowo Subianto. Namun yang perlu diperhatikan adalah proses pelaksanaannya, serta kondisi dan keadaannya.
“Jadikanlah mimpi, kepuasan dan susu akan tetap menjadi mimpi. Jangan lama-lama baik pada diri sendiri,” kata Teguh saat ditemui Bisnis di Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Kamis (10/10/2024). ). ,
Terkait rencana impor jutaan sapi, Teguh menilai langkah tersebut merupakan janji politik yang baik dan kini kita harus menunggu Presiden terpilih memahami program ini dan proses reformasinya. Jika tidak, produksi susu dalam negeri akan tetap sama, ujarnya.
Di saat yang sama, Teguh juga menegaskan, rencana Indonesia membuka jalan impor sapi tidak bisa hanya dilihat melalui Program Pemberian Makanan Bergizi (MBG).
“Tidak perlu, karena produksi dalam negeri masih kecil dan belum dikelola dengan baik,” ujarnya.
Artinya memproduksi susu segar di rumah sangat penting, ujarnya. Bahkan, ia juga mengatakan impor sapi juga menjadi salah satu upaya menciptakan lapangan kerja dan mengurangi ketergantungan terhadapnya.
“Kami berharap Presiden baru terpilih, Pak Prabowo Subianto [mantan Presiden HKTI] memberikan perhatian kepada peternak dan pekerja sapi perah,” ujarnya. Payung hukum bagi produsen susu lokal
Sementara itu, Direktur Bidang Usaha GKSI Jawa Timur Sulistyanto mengatakan, Indonesia masih mengimpor 80% susu. Selain itu, Indonesia juga dilanda penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menurunkan produksi susu di Indonesia sebesar 40%.
Pada era PMK, Sulistyanto memperkirakan 60.000 dari 500.000 ekor sapi perah di Indonesia mati. Menurutnya, ini adalah situasi yang buruk.
Ia pun berharap presiden terpilih yang sebelumnya menjabat Ketua Jenderal Ikatan Kerukunan Peternak Indonesia (HKTI) ini bisa menjadi payung bagi industri susu Indonesia.
Mudah-mudahan Pak Prabowo dan partainya terlindungi di bawah payung hukum yang jelas dan susunya lebih baik, katanya.
Menurut dia, pandangan Prabowo mengenai persoalan kepuasan susu sudah jelas. Untuk itu, dia berharap perhatian para pekerja peternakan juga tertuju pada hal tersebut. “Tidak perlu diperdebatkan uangnya dari mana, yang penting kita sediakan,” ujarnya.
Jika dianalisis secara regional, Jawa Timur merupakan wilayah dengan konsumsi susu tertinggi di Indonesia. Berikutnya Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan Channels WA