Bisnis.com, JAKARTA – Exchange Traded Fund (ETF) dan reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang menawarkan diversifikasi dan dikelola oleh manajer investasi profesional bagi investor. Apa perbedaan antara keduanya?

ETF adalah jenis reksa dana yang diperdagangkan di bursa. Transaksi ETF dapat dilakukan di pasar primer dan sekunder. ETF ibarat saham, menggunakan indeks saham sebagai acuan investor untuk mengoptimalkan transaksinya. 

Sedangkan reksa dana merupakan kumpulan dana dari berbagai investor yang dikelola oleh manajer investasi profesional. Dana ini diinvestasikan pada berbagai aset, seperti saham, obligasi, atau instrumen pasar uang.

SEVP Retail Markets & Technology BNI Sekuritas Teddy Wishadi mengatakan investor perlu mempertimbangkan kebutuhannya dalam memilih ETF dan reksa dana sebagai instrumen investasi. Menurut Tedy, keduanya memiliki keunggulan masing-masing dan keputusan akhir bergantung pada kebutuhan investasi, gaya, dan tujuan finansial pribadi.

ETF sendiri dinilai cocok bagi investor yang mencari likuiditas tinggi dan biaya rendah sekaligus dapat melacak harga sepanjang hari. ETF juga cocok bagi investor yang menginginkan transparansi tinggi tentang portofolionya.

Pada saat yang sama, reksa dana lebih cocok bagi investor yang menginginkan pengelolaan profesional tanpa keterlibatan langsung dalam keputusan investasi dan tidak membutuhkan likuiditas yang sama. 

“Reksa dana bisa lebih ramah investor dengan jumlah investasi awal yang lebih kecil,” kata Teddy dalam keterangan tertulis yang dipublikasikan, Sabtu (12/10/2024).

Ada beberapa perbedaan antara kedua instrumen investasi tersebut. Dalam hal perdagangan dan likuiditas, ETF menawarkan likuiditas yang lebih baik karena diperdagangkan pada siang hari dengan harga yang bervariasi, memungkinkan fleksibilitas dalam hal waktu perdagangan. 

Sementara itu, reksa dana yang tidak diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia hanya dapat dibeli atau dijual dengan harga nilai aset bersih (NAV) yang sama untuk seluruh transaksi pada hari tersebut. Reksa dana juga menawarkan lebih sedikit fleksibilitas.

Dari segi biaya, ETF cenderung memiliki biaya manajemen yang lebih rendah namun mungkin menimbulkan biaya transaksi seperti komisi perantara. Di sisi lain, reksa dana seringkali memiliki biaya pengelolaan yang lebih tinggi yang tidak langsung terlihat namun dapat berdampak signifikan pada hasil investasi jangka panjang.

Dalam hal transparansi dan diversifikasi, bagan Yayasan dapat diperbarui secara berkala dan dapat diakses oleh publik. Reksa dana menawarkan diversifikasi serupa, namun kurang transparan, dengan informasi portofolio hanya diperbarui setiap bulan atau triwulanan.

Selain itu, dalam hal manajemen dan investasi awal, ETF biasanya dikelola secara pasif, melacak indeks pasar. Sementara itu, reksa dana seringkali dikelola secara aktif oleh manajer investasi. Reksa dana juga memungkinkan investasi awal yang lebih kecil dan manajemen profesional yang mungkin menarik bagi investor modern.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel