Business.com, Jakarta – Bank sentral Korea Selatan, Bank of Korea (BOK), memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 3,25%.

Pada Jumat (10/11/2024), bank sentral memangkas suku bunga acuannya setelah pasar aset menunjukkan tanda-tanda pemulihan dan meredakan tekanan inflasi, dikutip Bloomberg.

Keputusan untuk memangkas suku bunga telah diprediksi oleh 20 dari 22 ekonom yang disurvei Bloomberg. Dua responden lainnya memperkirakan bahwa suku bunga bank sebesar 3,5 persen akan membantu mengendalikan harga rumah. % akan mempertahankan risiko utang rumah tangga yang lebih tinggi.

Bersamaan dengan kebijakan tersebut, BOK memulai siklus pelonggaran dalam upaya memulihkan momentum perekonomian dengan mengurangi tekanan inflasi, mengikuti gelombang perubahan arah yang dilakukan bank sentral.

Bank sentral AS, Federal Reserve atau The Fed, memangkas suku bunga acuannya sebesar setengah poin persentase pada bulan lalu, menandakan soft landing bagi perekonomian untuk melawan inflasi.

“Penurunan suku bunga tidak hanya merupakan respons terhadap lesunya konsumsi, namun juga menunjukkan bahwa BOK telah mampu meredakan sejumlah tekanan karena tekanan untuk mendorong inflasi kembali ke 0% tampaknya terbatas,” kata Ann Ya-ha. Analis di Kiwoom Securities Co

Diperkirakan kebijakan moneter BOK akan dilonggarkan dengan bank sentral menahan suku bunga pada bulan November.

Sebelum pemotongan tersebut, BOK telah mempertahankan suku bunga sebesar 3,5% selama lebih dari satu setengah tahun. Para pengambil kebijakan telah memperpanjang pola bertahan dalam beberapa bulan terakhir karena tanda-tanda awal perubahan ini dapat memicu pemulihan pasar perumahan dan mengancam stabilitas keuangan.

Penurunan suku bunga menimbulkan kekhawatiran mengenai ditangguhkannya pengeluaran rumah tangga dan risiko kredit terkait dengan industri konstruksi. Hal ini karena sebagian besar peminjam menggunakan suku bunga mengambang, sehingga menyebabkan penggunaan beban bunga, yang menyebabkan beberapa anggota parlemen meminta bank sentral untuk menurunkan suku bunga.

“Pasar dengan cepat mendiskon suku bunga untuk mendukung pertumbuhan dan momentum ekonomi dalam menghadapi sentimen negatif dan penurunan suku bunga signifikan oleh The Fed,” kata Chong Hoon Park dan Nicholas Chia, ekonom di Standard Chartered Bank, dalam sebuah catatan. keputusan

Namun, mereka mengatakan sentimen negatif terhadap perekonomian Korea sudah terlalu jauh dan BOK akan berhati-hati dalam menurunkan suku bunga utama secara agresif karena mempertimbangkan risiko terhadap stabilitas keuangan.

Sementara itu, pemerintah telah mencoba mengendalikan pasar perumahan dengan berjanji untuk meningkatkan pasokan perumahan dan memperkenalkan lebih banyak peraturan mengenai pinjaman hipotek.

Pelonggaran kebijakan moneter yang terukur juga dapat membantu merekayasa soft landing untuk pasar aset melalui koordinasi yang lebih erat dengan regulator keuangan, kata analis Goldman Sachs, Guhun Kwon dan Andrew Tilton dalam laporan mereka.

Dengan pertumbuhan ekspor yang moderat dan potensi kendala perekonomian lainnya, BOK kemungkinan akan menurunkan suku bunga sebesar seperempat poin setiap kuartal hingga mencapai 2,5% pada kuartal berikutnya, katanya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel