Bisnis.com Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggelar pertemuan sosial implementasi Perjanjian Perdagangan Barang Asia Tenggara atau ASEAN Trade in Goods (ATIGA) di hari kedua Pameran Dagang Indonesia (TEI) No Kamis (10/10/2024).

Wijianto, Direktur Perundingan WTO Kementerian Perdagangan mengatakan komunikasi tersebut dilakukan untuk memperkenalkan perjanjian ATIGA dan platform dimana eksportir Indonesia dapat memperoleh manfaat dari perjanjian tersebut.

“Kami berharap sosialisasi ini dapat memberikan manfaat bagi para pelaku usaha Indonesia. khususnya dalam memahami dan memaksimalkan ekspor Indonesia ke kawasan ASEAN,” kata Wigyanto dalam keterangannya pada sesi TEI ke-39, Kamis (10/10/2024).

Sekadar informasi, ATIGA merupakan perjanjian terkait pembentukan kawasan perdagangan bebas perdagangan barang antar negara anggota ASEAN. Perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 26 Februari 2009 dan mulai berlaku pada tanggal 17 Mei 2010.

Ia mengatakan platform yang dapat digunakan eksportir antara lain ASEAN Tax Finder (ATF) dan Asian Investment and Trade Solutions (ASSIST).

Platform ATF memberikan informasi mengenai kewajiban perpajakan dalam perjanjian perdagangan yang dilakukan oleh negara-negara ASEAN serta peraturan terkait lainnya. Pada saat yang sama, platform ASSIST berfungsi sebagai mekanisme komunikasi antara pelaku usaha dan pemerintah ASEAN untuk menyelesaikan hambatan perdagangan.

Wigyanto mengatakan ekspor nonmigas Indonesia ke ASEAN akan mencapai US$44,6 miliar pada tahun 2023. Nilai tersebut terus meningkat selama lima tahun terakhir, yakni sebesar 9,64% pada tahun 2018-2023.

Seperti yang dia katakan Beberapa sektor unggulan Indonesia yang mampu memanfaatkan pasar ASEAN secara maksimal antara lain otomotif, permesinan, elektronik. besi dan baja produk kimia dan makanan olahan

“Nilai ekspor yang tinggi ini menunjukkan bahwa ASEAN merupakan kawasan penting bagi Indonesia,” tutupnya.

TEI ke-39 akan digelar pada 9 hingga 12 Oktober 2024 di ICE BSD, Tangerang, Banten. Kementerian Perdagangan mendaftarkan 1.460 peserta pameran untuk menghadiri TEI ke-39.

Jumlah ini meningkat 18,3% dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 1.234 peserta dan melebihi target Kementerian Perdagangan sebanyak 1.000 peserta.

Dari jumlah tersebut, jumlah peserta terbanyak terdapat di area Makanan, Minuman, dan Hasil Pertanian di Aula 2, 3, dan 3A dengan jumlah peserta sebanyak 686 orang.

Jumlah peserta terbesar kedua ditempati oleh area pelayanan. kehidupan rumah tangga dan fashion di hall 7, 8, dan 9 dengan jumlah peserta 556 orang, dan terakhir zona produk industri di hall 5 dan 6 yang berjumlah 218 peserta.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.