Bisnis.com, JAKARTA – Penerbit batubara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mentarang Induk atau PLTA di Kalimantan Utara berkapasitas 1,3 gigawatt (GW) dapat beroperasi pada tahun 2030.
Christian Ariano Rachmat, Vice President Adaro Energy Indonesia, mengatakan PLTA ADRO baru bisa beroperasi setelah tahun 2030. Menurut dia, PLTA dunia beroperasi selama tujuh hingga delapan tahun.
“Kami baru bersiap-siap. Setelah tahun 2030, PLTA baru akan beroperasi dengan harapan listriknya bisa digunakan untuk memproduksi green aluminium,” kata Christian dalam konferensi pers GMS Adaro Energy, Rabu di Jakarta (15/5). /2024).
Ia melanjutkan: Operasi peleburan aluminium ADRO mungkin akan beralih menggunakan energi dari pembangkit listrik tenaga air setelah beroperasi. Ia pun menegaskan, pembangunan pembangkit listrik tenaga air ini akan memakan waktu.
Managing Director Adaro Garibaldi “Boy” Thohir mengatakan tujuh tahun bukanlah waktu yang lama untuk memproduksi aluminium ramah lingkungan. Dengan adanya pembangkit listrik tenaga air ini, Boy melihat prospek ADRO ke depan masih sangat besar.
“Dengan pembangkit listrik tenaga air terbesar di Kalimantan Utara, prospek Adaro ke depan masih sangat bagus. Selain itu, kami memiliki neraca yang kuat dan arus kas yang cukup baik,” ujarnya.
Boy juga menilai permintaan aluminium akan cukup tinggi di masa depan seiring berkembangnya mobil listrik. Menurut dia, ADRO bisa memasok aluminium ke dalam negeri, ke China, serta ke negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.
Dengan adanya proyek pelengkap pembagian dividen tersebut, Direktur ADRO Michael Soeryadjaya meyakinkan arus kas ADRO cukup aman.
Michael mengatakan ADRO telah menghemat dana untuk proyek-proyek yang sudah dilaksanakan, seperti pembangunan smelter aluminium tahap I dan pembangkit listrik tenaga air.
“Saya kira tidak ada masalah pendanaan. Bahkan tahun ini, dengan anjloknya harga batu bara, arus kas grup baik-baik saja,” kata Michael.
Michael juga mengatakan berbagai opsi pendanaan untuk proyek ADRO ke depan masih terbuka. ADRO memiliki opsi pendanaan dari kas internal, pasar modal, pinjaman bank, atau penawaran umum perdana (IPO) anak perusahaannya.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel