Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan mengalami sesi perdagangan hari ini, Kamis (10/10/2024) setelah perdagangan lesu kemarin, Rabu (10/9/2024). 

IHSG ditutup menguat 55,85 poin atau 0,74% menjadi 7.501,28 poin pada perdagangan kemarin berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI).

Riset Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi mengalami pullback teknikal di kisaran 7550 pada perdagangan hari ini seiring dengan stochastic RSI dan MACD yang cenderung bergerak ke arah positif. 

“IHSG diperkirakan akan melanjutkan fase konsolidasi dalam waktu dekat,” tulis tim riset Phintraco Sekuritas, Kamis (10/10/2024).

Sementara itu, resistance IHSG seharusnya di 7600, pivot point 7550, dan support di 7500.

Ada sentimen yang terlihat mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini. Kementerian Keuangan China disebut sedang menyiapkan paket stimulus fiskal dari luar negeri yang diperkirakan berjumlah 1-2 triliun yuan China pada pekan ini. Dengan gejolak geopolitik di Timur Tengah, lonjakan harga komoditas energi masih akan terjadi.

“Lonjakan harga komoditas energi tidak baik bagi bank sentral yang memperkirakan inflasi akan terus turun,” tulis kelompok riset Phintraco Sekuritas.

Selanjutnya, nilai tukar rupiah diyakini masih berjuang untuk bergerak di bawah Rp 15.500/USD. Selain itu, ada spekulasi kenaikan harga BBM bersubsidi selama beberapa waktu terakhir.

Phintraco Sekuritas menempatkan sejumlah saham pilihan pada perdagangan hari ini, antara lain PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), PT Merdeka Akumaterial Tbk. (MBMA), PT Pertamina Geotermal Energy Tbk. (PGEO), serta PT United Tractors Tbk. (UNTR).

Dalam studi terpisah, Fanny Suherman, Kepala Riset Ritel BNI Sekuritas, mengatakan IHSG kemungkinan akan bergerak sideways menunggu data inflasi AS malam ini. 

IHSG diperkirakan bekerja pada kisaran support 7400-7450 dan resistance 7550-7600.

BNI Sekuritas merekomendasikan beberapa saham untuk diperdagangkan hari ini, termasuk saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), PT Panin Financial Tbk. (PNLF), PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA), PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).

—–

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel