Bisnis.com, JAKARTA – Pemegang Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRS) alias BSI sudah buka mulut soal perkembangan pembagian kepemilikan saham yang akan dilakukan dua bank pelat merah yakni BBNI dan BBRI. 

Direktur BNI Rais Royke Tumilaar mengatakan, belum ada keputusan final mengenai rencana pemecahan saham di BSI. Ditegaskannya, keputusan itu tergantung apakah BSI siap menerima Anda. Selain itu, BNI juga melakukan riset internal.

“Kalau BSI sudah siap, kita siap, karena tentu kita tunggu BSI lagi, kita tidak bisa sendiri,” ujarnya di Jakarta, Selasa (8/10/2024).

Sebelumnya, Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengatakan perseroan melihat perkembangan perbankan syariah di Indonesia semakin membaik, dimana BSI memiliki posisi penting di industri syariah. 

Novita mengatakan, sebagai pemegang saham, perseroan mendukung penuh inisiatif BSI yang dapat berdampak positif terhadap peningkatan nilai perusahaan. 

“Jika rencana ini melibatkan perubahan strategi investasi kami di BSI, kami akan memastikan semuanya dilakukan sesuai prinsip arm’s length [penerapan prinsip imparsialitas dan perdagangan yang adil],” ujarnya.

Grup juga akan mengelola tata kelola yang prudent, BNI juga akan fokus pada risiko, aspek keuangan dan penyesuaian strategis jangka panjang dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam seluruh penerapannya. 

Namun, lanjut Novita, hingga saat ini belum bisa diberikan informasi tambahan, menurutnya, BNI secara rutin memperbarui informasi sesuai ketentuan yang berlaku, termasuk memberikan informasi kepada masyarakat.

Di sisi lain, Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Rohan Hafas enggan membeberkan lebih lanjut mengenai rencana PHK BSI.

“Yah, saya tidak bisa bicara soal itu [pengurangan uang], karena itu berdampak pada pemegang saham publik, saya tidak bisa lewati [negosiasi] saat ini,” ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (5/10/2024).

Berdasarkan RTI Business per 31 Agustus 2024, BNI saat ini terlihat menguasai 23,24 persen saham BSI 10,72 miliar.  

Pemegang saham pengendali lainnya adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan 51,47% saham atau 23,74 miliar.

Setelah itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), yang juga merupakan regulator, memiliki 7,09 miliar atau 15,38% kepemilikan saham di BSI. 

Pemerintah memiliki saham mayoritas di BSI, sedangkan kepemilikan publik atas saham BSI sebesar 9,9% atau 4,56 miliar lembar saham. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel