Bisnis.com, JAKARTA – Kabar jual beli atau jual saham Bank Panin (PNBN) oleh ANZ kembali muncul pada kuartal III 2024. Tak hanya ANZ, keluarga Mu’min Ali Gunawan juga disebut tengah mempertimbangkan pelepasan kendali saham tersebut.

Kabar terkini yang dimuat Reuters awal bulan ini menyebutkan pemegang saham PNBN telah menunjuk Citigroup untuk melaksanakan rencana penjualan saham PNBN. Sumber Reuters yang mengetahui proses tersebut mengatakan materi penjualan telah dikirim ke pembeli potensial dan proses penjualan resmi masih beberapa minggu lagi.

Sumber yang sama mengatakan, keluarga Mu’min Ali Gunawan selaku direksi lebih leluasa menentukan jumlah saham PNBN yang akan dijual tergantung harga yang ditawarkan.

Menanggapi kabar tersebut, Bank Panin melaporkan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) bahwa kabar tersebut bukan berasal dari manajemen Bank Panin sehingga pihak perseroan tidak mengetahui kebenaran berita yang dimaksud.

“Tidak ada informasi, fakta dan/atau peristiwa penting lainnya yang dapat mempengaruhi secara signifikan kelangsungan kegiatan Perseroan dan harga saham Perseroan yang belum dilaporkan Perseroan ke Bursa Efek Indonesia,” tulis manajemen PNBN, Senin. (7/10/2024) .

Bisnis mencatat, kabar rencana ANZ melepas saham PNBN sudah beredar sejak 2013. Hal ini terutama dilakukan untuk mematuhi kebijakan kepemilikan perseorangan atau kehadiran tunggal (SPP).

Sebagai informasi, ANZ pertama kali berinvestasi di Panin Bank pada tahun 1999 dan kelompok investasi tersebut kemudian meningkatkan kepemilikannya hingga lebih dari 38% sepuluh tahun kemudian.

Dalam aturan tersebut, orang perseorangan atau badan hukum hanya diperbolehkan menjadi pemegang saham pengendali (PSP) pada suatu bank. Jika PSP memiliki satu atau lebih bank, maka harus terhubung ke bank pertama.

Namun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melonggarkan aturan PSP tersebut. Dalam hal ini, PSP pada dua bank atau lebih mempunyai pilihan lain selain menggabungkan usahanya, yakni menjadikan seluruh bank yang dimilikinya menjadi Kelompok Usaha Perbankan (BBG).

Sekadar informasi, ANZ merupakan pemegang saham pengendali (PSP) PNBN dengan kepemilikan saham sebesar 38,82% melalui Votrain No. 1103 Pty Terbatas. ANZ Banking Group juga merupakan PSP dari ANZ Indonesia dengan kepemilikan 99%. Sedangkan keluarga Gunawan memiliki 46,04% saham Panin Bank melalui PT PaninFinancial Tbk.

Kabar rencana ANZ melepas saham Panin Bank sudah beberapa kali mengemuka. Pada akhir tahun 2018, ANZ menunjuk Morgan Stanley untuk mengkaji harga saham PNBN terkait rencana penjualan tersebut. Saat itu, saham Panin Bank ANZ bernilai Rp 8,6 triliun.

Mengutip laporan Bloomberg, saat itu ada sejumlah investor yang berminat, termasuk dua investor asal Jepang, yakni Mizuho Financial Group Inc dan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. Kemudian muncul nama lain yakni, Fubon Financial Holding Co Ltd (Taiwan) dan Banco Bilbao Vizcaya Argentaria SA (Spanyol).

Dari dalam negeri, PT Bank Central Asia Tbk. atau BBCA juga disebut-sebut sebagai salah satu calon investor PNBN. Namun pada November 2019, OJK menyimpulkan penilaian wajar dan wajar terhadap ANZ Group sebagai PSP Bank Panin. ANZ resmi berbagi kursi dewan direksi dengan Mukmin Ali Gunawan.

Pada Juli 2022, Bloomberg kembali memberitakan bahwa ANZ sedang mendekati sejumlah pihak yang dianggap sebagai pembeli potensial.

Sumber Bloomberg menyebutkan ANZ sedang mendekati beberapa perusahaan perbankan dan taipan Indonesia. Namun pimpinan ANZ menolak berkomentar, begitu pula Panin Bank.

Kemudian, pada kuartal ketiga tahun ini, Bloomberg juga melaporkan bahwa ANZ bekerja sama dengan penasihat keuangan untuk membantu mengakuisisi kepemilikan awal atas 38,8% kepemilikan di Panin Bank.

“Potensi pembelinya berasal dari Jepang dan Asia Tenggara, termasuk Malaysia,” kata distributor yang enggan disebutkan namanya.

Sumber tersebut juga memperkirakan pengujian tersebut masih menjadi tantangan untuk membuat kesepakatan dengan pemangku kepentingan. Maybank menjadi salah satu nama yang muncul terkait rencana pemasaran kali ini.

Namun dengan pengumuman tersebut, pimpinan Maybank menegaskan kabar rencana akuisisi pembelian lini bisnis dari Grup Panin tersebut tidak benar.

“Perusahaan menyampaikan informasi material yang diberitakan di media tidak benar,” tulis Direktur Maybank Indonesia Yessika Effendi, dikutip Rabu (4/9/2024).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel