Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di Rp. Melemahnya rupee seiring dengan melemahnya mata uang Asia lainnya.

Merujuk data Bloomberg, rupee dibuka melemah 160 poin atau 1,03% ke Rp 15.645 per dolar AS. Sedangkan indeks dolar AS menguat 0,05% menjadi 102,46. 

Sementara itu, bagian penting lainnya adalah pembukaan di Asia Kecil. Ringgit Malaysia melemah 1,09%, baht Thailand melemah 0,37%, dan peso Filipina melemah 0,57%. Sementara itu, yuan Tiongkok melemah 0,11% menyusul pelemahan dolar Taiwan dan rupee India masing-masing sebesar 0,51% dan 0,01%. 

Sementara itu, yen Jepang tercatat terkonfirmasi sebesar 0,21%, disusul penguatan mata uang Korea Selatan sebesar 0,25% terhadap dolar AS.

Seperti yang telah kami laporkan, rupee diperkirakan akan terus terdepresiasi terhadap dolar AS pada pekan ini. 

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, perdagangan Senin (7 Oktober 2024) pekan depan untuk mengantisipasi fluktuasi nilai tukar rupee. 

Rupee punya kekuatan untuk ditutup melemah pada kisaran Rp 15.470-15.580 per dolar AS, tulisnya dalam catatan, Minggu (6/10/2024). 

Ibrahim mengatakan rupee akan kembali ke Rp 16.000 per dolar AS. Ada banyak penyebab melemahnya nilai tukar rupee terhadap dolar AS, antara lain: penyebaran konflik di Timur Tengah, situasi perekonomian dan ekspektasi perekonomian Amerika serta ekspektasi penurunan suku bunga H. 

“Secara eksternal, ketegangan politik terus meningkat di Timur Tengah,” kata Ibrahim.

Kondisi di Timur Tengah semakin panas setelah Iran dikabarkan menyerang secara brutal jet tempur F-35 Israel. Iran melakukan serangan rudal besar-besaran (sekitar 180 roket) ke Israel sebagai pembalasan atas terbunuhnya pemimpin kelompok Islam Israel Hizbullah, Hassan Nasrallah, di Lebanon. 

Faktor eksternal lainnya adalah perekonomian AS yang terus membaik. Selanjutnya, ketegangan politik di AS juga meningkat pasca pemilihan presiden AS.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel