Bisnis.com JAKARTA – PT Bank Pan Indonesia Tbk. ANZ dan keluarga Mu’min Ali Gunawan sedang mempertimbangkan untuk menjual saham mayoritas mereka di perusahaan tersebut, Panin Banking Corporation (PNBN) telah mengklarifikasi kepada investor.
Saat informasi tersebut diturunkan, manajemen menyebut laporan tersebut bukan berasal dari manajemen Panin Bank. Oleh karena itu, pihak perusahaan mengaku belum mengetahui kebenaran laporan yang dimaksud.
“Tidak terdapat fakta, informasi, dan/atau kejadian penting lainnya yang dapat mempengaruhi operasional perseroan dan keberlangsungan harga saham perseroan. Perseroan belum melakukan keterbukaan kepada Bursa Efek Indonesia,” tulis manajemen PNBN, Senin. (7.10.2024).
Tahun fiskal, Pada perdagangan Senin (7/10/2024), saham PNBN menguat 0,59% hingga ditutup pada Rp 1.700 per saham. Sedangkan saham PNBN melonjak 54,55% dalam enam bulan terakhir.
Sebelumnya, menurut Reuters, tiga sumber yang dekat dengan masalah tersebut mengatakan keluarga Mu’min Ali Gunawan, yang mendirikan PaninBank pada tahun 1971, bersedia mengurangi kepemilikannya menjadi 46,52% dan menjual kendali atas bank tersebut.
Keputusan keluarga pendiri ini sejalan dengan ANZ, yang telah mencoba selama bertahun-tahun untuk keluar dari bank tersebut tetapi gagal karena masalah penilaian.
Pada saat yang sama, Pihak yang ingin menguasai harus melakukan penawaran umum Panin Bank dengan nilai pasar US$2,4 miliar atau Rp 37,72 triliun (asumsi kurs Rp 15.743 per dolar AS).
Pemegang saham PNBN telah menyetujui Citigroup untuk melanjutkan rencana penjualan saham PNBN, kata sumber Reuters.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.