Bisnis.com, JAKARTA – Saham produsen batu bara dinilai menarik investor di tengah kenaikan harga komoditas energi dan meningkatnya konflik geopolitik di Timur Tengah. 

Hendriko Gani, Analis Investasi Stockbit Sekuritas, menjelaskan pada Jumat (4/10/2024), indeks batubara Newcastle naik 5% menjadi $149,6 per ton. Lonjakan ini berasal dari meningkatnya permintaan dari Tiongkok dan India, serta kenaikan harga gas di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

“Kenaikan harga gas berpotensi menaikkan harga batu bara yang merupakan substitusi sumber energi,” jelasnya dalam catatan, Senin (7/10/2024).

Menurut dia, China yang mengalami peningkatan konsumsi industri di tengah anjloknya produksi akibat hujan lebat menjadi pendukung penguatan harga batu bara. Selain itu, harapan pemulihan ekonomi pasca pengumuman rencana stimulus PBoC juga mendukung harga batubara.

Mengutip perekonomian bisnis, Hendrico mengatakan pertumbuhan konsumsi batu bara juga terjadi di India, yang melaporkan peningkatan pembangkit listrik tenaga batu bara sebesar 15% pada minggu lalu dan penurunan produksi energi terbarukan sebesar 16%.

Ia mengatakan: “Kenaikan harga referensi batubara Newcastle akan memberikan sentimen positif jangka pendek bagi produsen batubara seperti ADRO, PTBA, ITMG, BYAN, HRUM, INDY dan BUMI. 

Di sisi lain, Stockbit Sekuritas melihat indeks harga batu bara Indonesia belum menunjukkan pertumbuhan signifikan selama sepekan terakhir.

Berdasarkan analisa Stockbit Sekuritas, kenaikan tertinggi batubara Indonesia terjadi pada kategori ICI5 sebesar 1,1% per minggu, sedangkan kenaikan terendah dialami oleh kategori ICI3 yang naik 0,05% per minggu.

“Situasi ini mungkin tidak sejalan dengan kenaikan Indeks Batubara Newcastle saat ini terhadap kinerja keuangan produsen batubara Indonesia,” tambah Hendrico. 

Hingga pukul 10.20 WIB, sebagian besar emiten batu bara berada di zona hijau. Saham ADRO naik 1,31% ke Rp 3.860, PTBA naik 3,34% ke Rp 3.090, dan ITMG naik 0,87% ke Rp 26.175, menurut data Bloomberg.

Demikian pula INDY naik 4,72% ke Rp 1.775, BUMI naik 2,22% ke Rp 138, BYAN naik 0,45% ke Rp 16.575, dan GEMS menguat 1,23% ke Rp 12.300. 

—–

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel