Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan salah satu kota di Bulgaria sedang menjajaki pembentukan kota kembar (sister city) dengan Negara Bagian Laskar Pelangi di Belitung.​

Dalam unggahan Instagram pada Minggu malam (10/06/2024) @smindrawati mengungkapkan, dirinya tidak sengaja berpapasan dengan Duta Besar Bulgaria untuk Indonesia H.E Dimitrova saat tiba di Bandara H.A.S. Haranand Jordin.​

Sementara itu, Sri Mulyani mengunjungi Pulau Belitung dalam rangka agenda edukasi tahunan Kementerian Keuangan.​

Sri Mulyani mengatakan, perwakilan Bulgaria berkunjung ke Belitung untuk menjajaki berbagai bentuk kerja sama Belitung dan Bulgaria di bidang pangan, kelapa sawit, dan pariwisata.

Termasuk menjajaki hubungan sister city antara Bulgaria dan kota Belitung, ini merupakan awal dari kerja sama bilateral yang baik kedua negara, ujarnya, Senin (10 Juli 2024).

Sementara itu, Bulgaria merupakan salah satu pemain pangsa pasar minyak sawit mentah (CPO) terbesar.​

Belitung sendiri merupakan daerah penghasil kelapa sawit, dan luas perkebunan Belitung Timur adalah 62.064,67 hektar. Produksi tandan buah segar di wilayah tersebut mencapai 1.019.051 ton, dan produksi minyak sawit mentah mencapai 203.810 ton.

Sekadar informasi, sister city merupakan konsep hubungan sosial antar komunitas dan budaya antara dua kota dalam wilayah atau kota yang berbeda secara geografis, administratif, dan politik.

Hal ini bukanlah hal yang baru, banyak kota di Indonesia yang memiliki hubungan sister city dengan kota-kota di berbagai negara.​

Misalnya, Kota Bandung telah menjalin hubungan persahabatan dengan 11 kota kembar antara lain Seoul di Korea Selatan dan Braunschweig di Jerman.​

Faktanya, Administrasi Ibu Kota Kepulauan dan Kantor Gubernur Astana, ibu kota Kazakhstan, telah menjadi kota kembar di bawah Inisiatif Ibu Kota Nasional.​

Sekadar informasi, setiap organisasi Sister City bersifat independen dan terlibat dalam aktivitas dan bidang studi yang penting bagi organisasi tersebut dan komunitasnya, termasuk pertukaran kota, bisnis, perdagangan, pertukaran pendidikan dan budaya, serta proyek dengan kota-kota kembarnya.

Manfaatnya adalah menciptakan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di daerah, pemajuan kebudayaan dalam rangka pengenalan budaya, berbagi pengetahuan mengenai kebijakan tata kelola yang ada di daerah, dan meningkatkan pengelolaan potensi daerah.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel