Bisnis.com, Jakarta – Negara dengan perekonomian terbesar di Eropa, Jerman, bersiap menghadapi risiko keruntuhan ekonomi sebesar 0,2 persen pada tahun ini.

Outlet media Jerman Sueddeutsche Zeitung melaporkan angka perkiraan tersebut kepada Bloomberg pada Minggu (6/10/2024) menjelang pengumuman resmi pada Rabu pekan ini. Namun media tersebut tidak menjelaskan bagaimana informasi tersebut bisa diperoleh.

Sementara itu, Menteri Ekonomi Robert Haubeck akan merilis perkiraan terbaru pertumbuhan ekonomi Jerman. Bloomberg juga sebelumnya melaporkan pada tanggal 30 September 2024 dari sumber informasi bahwa pemerintah Jerman akan mengubah perkiraan awal resesi menjadi 0,3 persen.

Hasil ini menandai kontraksi tahun kedua berturut-turut di negara dengan perekonomian terbesar di Eropa. Sekadar informasi, sektor industri besar Jerman menghadapi tantangan akibat lambatnya permintaan Tiongkok, dampak krisis energi, dan kesulitan transisi ke produksi kendaraan listrik.

Melambatnya pertumbuhan ekonomi juga dapat menimbulkan masalah bagi perencanaan anggaran pemerintah koalisi yang rumit pada tahun 2025.

Menteri Haubeck optimis terhadap kondisi perekonomian masa depan dan memperkirakan PDB Jerman akan tumbuh sebesar 1,1% tahun depan dan 1,6% pada tahun 2026. Haubeck mengatakan perkiraan tersebut bergantung pada seberapa cepat inisiatif pemerintah Jerman dilaksanakan.

Beberapa kebijakan tersebut antara lain keringanan pajak bagi perusahaan yang mencari investasi dan penurunan tarif listrik secara permanen bagi pelaku industri.

Sementara itu, lembaga penelitian ekonomi terkemuka Jerman memperkirakan pada tanggal 26 September bahwa produk domestik bruto negara tersebut akan berkontraksi sebesar 0,1 persen pada tahun 2024, sebelum kembali ke pertumbuhan 0,8 persen pada tahun depan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel