Bisnis.com, Jakarta — Pekan depan, Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kedatangan dua emiten baru, PT Verona Indah Pictures Tbk. (VERN) dan PT Master Print Tbk. (PTMR) yang akan berbicara pada 8 Oktober 2024. 

Dalam penawaran umum perdana (IPO), PT Verona Indah Pictures Tbk. (VERN) atau Verona Pictures akan mematok harga pelaksanaan Rp 195 per saham atau kisaran harga ujung atas di bursa. 

Verona Pictures telah menyelesaikan penawaran umum sebanyak 1.121.650.000 atau 1,21 miliar saham atau 23,54% dari seluruh saham ditempatkan dan disetor pasca IPO. Alhasil, Verona Pictures berpotensi menambah modal IPO senilai Rp 218,72 miliar.

Bersamaan dengan penawaran umum perdana, Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 560,82 juta (560.825.000) waran Seri I berupa saham baru Perseroan atau 15,39% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh.

Waran Seri Pertama diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif kepada pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal pemberian.

Sekadar informasi, Verona Pictures merupakan eksportir potensial yang bergerak di bidang rumah produksi dan berdiri sejak tahun 2010. Kegiatan bisnis utama perusahaan meliputi produksi, pasca produksi, dan distribusi film, video, dan program televisi oleh sektor swasta.

Manajemen Verona Pictures menjelaskan 7,33% dana IPO akan digunakan untuk pembelian real estate berupa tanah dan bangunan di Ruko Kedoya dengan perkiraan nilai pasar Rp 16,03 miliar.

Sisanya akan digunakan oleh Verona Pictures untuk modal kerja Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada pembiayaan kegiatan produksi dan/atau film/seri/digital akuisisi dan kegiatan pemasaran, serta pembiayaan kebutuhan operasional Perseroan.

Bekerja sama dengan VERN, distributor produk kemasan PT Master Print Tbk. (PTMR) juga akan IPO di BEI pada Selasa (10/8/2024). 

Master Print menyelesaikan penawaran umum perdana senilai Rp 55,68 miliar. Pada penawaran perdana, PTMR akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 435 juta (435.000.000) lembar saham biasa baru, yang mencatatkan sebanyak-banyaknya 22,81% dari modal ditempatkan dan disetor IPO. Harga IPO Master Print adalah Rp 128 per saham.

Mr Print sendiri merupakan perusahaan yang berdiri sejak tahun 2006 dan bergerak dalam bidang usaha sebagai distributor resmi dan penyewaan barang-barang dari industri pengemasan. 

Perusahaan telah bekerja sama dan mengadakan perjanjian dengan beberapa pelanggan sebagai distributor untuk memasarkan mesin dan bahan habis pakainya di Indonesia. Mesin dan bahan pengemas yang dijual adalah Tayiyeh, Rynan, Now System, Gurki, Shanghai Baixin, Dalian Sunly dan Sealed Air.

Sementara itu, perseroan berencana menggunakan dana IPO sebesar 46% atau Rp 25,09 miliar untuk membeli 247.500 saham PT Global Putra Kusuma atau kepemilikan 99%. 

Selanjutnya, sekitar 54% digunakan untuk modal kerja, seperti pembelian bahan habis pakai umum, mesin printer, dan suku cadang. Kemudian menambah dan mengembangkan produk baru, penjualan dan pemasaran.

Pada 4 Oktober 2024, BEI mencatat ada 34 perusahaan yang tercatat di BEI dengan total Rp 5,15 triliun.

I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, mengatakan sebanyak 30 perusahaan tercatat di BEI hingga 4 Oktober 2024.

“Dari 34 emiten potensial, 14 diantaranya memiliki aset besar atau lebih dari Rp 250 miliar,” kata Newman, Jumat (4/10/2024).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel