Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun 17 bendungan pada tahun 2025 pada masa pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Kementerian PUPR menyatakan pembangunan bendungan tersebut dilakukan untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia.

“Untuk meningkatkan tampungan air yang dapat mendukung ketahanan pangan, Kementerian PUPR akan terus membangun 17 bendungan di berbagai wilayah pada tahun 2025,” kata pengunggah resmi Kementerian PUPR, @kemenpupr, di Instagram, dikutip Sabtu (5 April/). 10/2024).

Sementara itu, akan dibangun 17 bendungan, antara lain Bendungan Rukoh di Aceh dan Bendungan Tiga Dihaji di Sumatera Selatan, sedangkan Bendungan Cibeet dan Bendungan Cijurey di Pulau Jawa Barat akan dibangun di Pulau Jawa.

Selain itu, pemerintah juga akan membangun empat bendungan di Pulau Jawa bagian tengah. Rinciannya adalah Bendungan Kaben, Bendungan Karang Nongko, Bendungan Bener, dan Bendungan Jakung.

Lalu ada Bendungan Bagong di Jawa Timur, sedangkan pemerintah akan membangun bendungan di Pulau Kalimantan, Bendungan Riam Kiwa di Kalimantan Selatan.

Kementerian PUPR pindah ke Pulau Sulawesi dan akan membangun bendungan di empat wilayah. Detailnya: Bendungan Bulango Ulu di Gorontalo, Bendungan Budong-budong di Sulawesi Barat, Bendungan Jenelata di Sulawesi Selatan dan Bendungan Pelosika di Sulawesi Selatan.

Selain itu, Kementerian PUPR juga akan membangun Bendungan Mbay dan Bendungan Manikin di Nusa Tenggara Timur (NTT). Juga Bendungan Way Apu di Maluku.

Sebelumnya, Menteri PUPR Bapak Basuki Hadimuljono mengumumkan bahwa Kementerian PUPR telah menyelesaikan 53 bendungan dari 61 bendungan yang direncanakan.

Ia mengatakan, bendungan yang telah selesai proses pembangunannya antara lain Bendungan Sepakusemo, Bendungan Ameroro, Bendungan Liew Vikeri, Bendungan Seka Pong, dan Bendungan Kuning An.

Pada saat yang sama, Pak Basuki menjelaskan, beberapa bendungan telah dibangun untuk menyuplai air baku.

Namun pembangunan bendungan tersebut harus dibarengi dengan pembangunan jaringan irigasi. Dengan begitu, air yang ditampung di bendungan bisa langsung dimanfaatkan oleh masyarakat.

Untuk itu Kementerian PUPR telah membangun jaringan irigasi seluas 1.228.440 hektar dan memulihkan jaringan irigasi seluas 4.647.547 hektar selama tahun 2014-2024, kata Pak Basuki.

Sebelumnya, Direktur Kementerian Sumber Daya Air (SDA) menggelar rapat dengan Komite V DPR RI guna membahas rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) tahun 2025.

Pagu anggaran Ditjen SDA tahun anggaran 2025 sebesar Rp26,53 triliun yang terbagi atas Program Ketahanan SDA senilai Rp24,29 triliun dan Program Dukungan Manajemen senilai Rp2,23 triliun.

Rencana pelaksanaan anggaran tahun 2015 meliputi pembangunan 17 bendungan dan restorasi tambak dan tambak; Mengembangkan atau meningkatkan irigasi pada lahan seluas 2.000 hektar dan memulihkan jaringan irigasi pada lahan seluas 15.000 hektar.

Kemudian perlindungan banjir dan perlindungan pantai sepanjang jalan sepanjang 32,5 km; Sidoarjo memasok 1,5 m3 air baku per detik dan mengendalikan 21 juta m3 lumpur; Selain itu, pengoperasian dan pemeliharaan infrastruktur sumber daya alam, penanggulangan bencana, operasi aksi iklim dan P3-TGAI di 2.000 lokasi.

Untuk berita dan artikel lainnya, kunjungi Google Berita dan WA Channel