Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 ditutup melemah ke level 592,98 pada perdagangan hari ini, Jumat (10/4/2024).

Indeks hasil kolaborasi bursa dengan harian Bisnis Indonesia ini tertekan oleh anjloknya saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) di PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (RUSAK).

Indeks Bisnis-27 ditutup melemah 0,63 persen menjadi 592,98 menurut Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks bergerak pada kisaran 589,67 hingga 597,49. Tercatat 9 saham menguat, 16 terkoreksi, dan 2 stagnan.

Seperti diketahui, kapitalisasi pasar Indeks Bisnis-27 kini mencapai kurang lebih Rp 4.696,09 triliun. Sedangkan nilai perdagangan hariannya sekitar Rp 6,5 triliun yang melibatkan 1,77 miliar saham. 

Pada penutupan perdagangan, saham MAPI turun 4,34% ke Rp 1.655 per saham. MAPI menghimpun transaksi senilai Rp 44 miliar yang melibatkan 26 juta saham. 

Sedangkan saham CTRA turun 3,7% ke Rp 1.300 per saham. Sedangkan CTRA berhasil menghimpun transaksi senilai Rp 29 miliar yang melibatkan 22 juta saham.

Selain itu BRIS juga terkoreksi cukup tajam sebesar 2,02% ke Rp 2.910 per saham. Sedangkan nilai transaksi BRIS hari ini mencapai Rp51 miliar.

Sebaliknya, indeks kali ini ditopang oleh penguatan harga saham emiten migas seperti PT. Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Saham MEDC naik 3,65% ke Rp 1.420 per saham, saham PGAS naik 2,74% ke Rp 1.500 per saham, dan saham AKRA menguat 1,25% ke Rp 1.615 per saham.

Sebelumnya pada sesi Jumat (10/4/2024), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada 7.496,09. Partisipasi PT Pantai Indah Kapuk Tbk. (PANI) menjadi yang terburuk.

Saham IHSG mencatat pelemahan 0,63 persen atau 47,73 poin pada 7.496,09 menurut RTI Business. IHSG pada perdagangan hari ini dibuka pada level 7.543,82 dan mencatatkan level tertinggi sepanjang perdagangan hari ini pada level 7.549,23.

IHSG ditutup dengan nilai transaksi mencapai Rp 11,83 triliun dan volume saham mencapai 25,33 miliar lembar saham. Sementara itu, transaksi ditutup pada frekuensi 1,08 juta kali.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Temukan lebih banyak berita dan artikel di Google Berita dan WA Channel.