Bisnis.com, Jakarta – Agung Sedayu Group selaku pemegang saham mayoritas Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Duta Graha Karya (DGK) membuka suara terkait perkembangan pembangunan Jalan Tol Kamal – Teluknaga – Rajeg.

Direktur Agung Sedayu Group, Ipeng Widjojo mengatakan, Tol Kamal – Teluknaga – Rajeg saat ini sedang dalam tahap pembangunan. Jalan tol tersebut selanjutnya akan terhubung langsung dengan kawasan PIK 2, tepat di Jalan Jenderal Sudirman. 

“Untuk PIK 2 yang sudah berstatus Sudirman [pintu gerbang tol Kamal-Teluknaga-Rajeg] akan kita usahakan lebih cepat dibangun,” kata Ipeng saat ditemui di Swissotel, Jakarta, Jumat (4/1). 10 ). . /2024).

Lebih lanjut, Ipeng menjelaskan, pihaknya berencana menyelesaikan proyek tersebut secepatnya. Padahal, Tol Kamal – Teluknaga – Rajeg tahap I ditargetkan bisa dibuka tahun depan. 

“Mudah-mudahan tahun depan kita buka Tahap I menuju PIK 2,” imbuhnya. 

Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Miftachul Munir menjelaskan, proyek tol Kamal-Teluknaga-Rajegi masih dalam tahap akhir. desain akhir.

Sedangkan biaya pembangunan tol yang menghubungkan DKI Jakarta dan Banten sisi utara mencapai 23,22 miliar rupiah. 

“Untuk ruas Tol Kamal – Teluknaga – Rajeg, kami masih menunggu pengajuan desain dokumen final engineering plan dari Ditjen Bina Marga,” jelas Munir kepada Bisnis, Kamis (8/8/2024). ). 

Sebagai informasi, saham PT DGK merupakan badan usaha swasta milik dua konglomerat raksasa yakni Agung Sedayu milik Aguan-Sugianto Kusuma dan Salim Group milik Anthoni Salim. PT DGK saat ini memiliki 99 persen saham Agung Sedayu. 

Sedangkan 1 persen sisanya merupakan PT Kukuh Mandiri Lestari yang merupakan perusahaan di bawah payung Agung Sedayu dan Salim Group dengan porsi saham 50:50.

Tol Kamali – Teluknaga – Rajeg akan dibagi menjadi 4 seksi yaitu Sediatmo – Rajeg seksi 1 (6,7 km) yang ditargetkan mulai beroperasi pada Maret 2025.

Setelah itu, Seksi 2 Kosambi – Teluknaga (3,7 km) akan diresmikan pada April 2025. Selain itu, Seksi 3 Teluknaga – Tanjung Pasir (3,1 km) dan Seksi 4 Tanjung Pasir – Kohod (3,6 km) ditargetkan bisa beroperasi pada Desember. tahun 2025.

Sedangkan 4 ruas lainnya yang membentang dari Kohod-Yareg dijadwalkan dapat beroperasi pada Juni 2026.

Sementara itu, penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Kamal – Teluknaga – Rajeg telah dilaksanakan pada 1 Agustus 2023. Rinciannya, total panjang tol ini sepanjang 38,60 km dan merupakan proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). ) dalam inisiatif badan usaha (proyek yang tidak diminta). 

Setelah itu, keberadaan Tol Kamal-Teluknaga-Jareg akan mengurangi waktu tempuh yang semula 150 menit menjadi 30 menit. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel