Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS diperkirakan berfluktuasi, namun ditutup melemah antara Rp 15.410-Rp 15.500 pada perdagangan Sabtu hari ini (10/4/2024). .

Pada perdagangan Kamis (3/10), rupiah ditutup 1,05% atau 160,5 menunjukkan Rp. Di saat yang sama, indeks dolar menguat 0,19% menjadi 101,86.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, ada beberapa sentimen yang mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini. Di luar negeri, laporan pekerjaan nasional ADP menunjukkan bahwa jumlah pekerja sektor swasta di Amerika Serikat meningkat lebih dari perkiraan pada bulan September 2024.

Selain itu, prospek meningkatnya konflik di Timur Tengah dapat mengurangi aliran minyak mentah dari negara-negara pengekspor, sehingga menutupi prospek pasokan global yang kuat.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memberi sinyal akan membuka ruang untuk lebih menurunkan suku bunga atau BI rate hingga akhir tahun ini. Penurunan suku bunga tersebut dilakukan dalam rangka rendahnya inflasi, nilai tukar rupiah, dan pertumbuhan ekonomi yang harus terus mendukung.

Ke depan, BI akan terus memperhatikan perkembangan perekonomian, seperti inisiatif perdagangan AS dan Eropa, serta perkembangan ekonomi Tiongkok.

Langkah penurunan suku bunga mengambang BI diperkirakan akan membuat pertumbuhan ekonomi tetap terjaga, khususnya di sektor industri. Pelonggaran moneter BI diharapkan dapat memastikan penurunan arus kas, yang pada gilirannya akan merangsang penurunan kredit konsumen.

Berdasarkan pemikiran di atas, Ibrahim mengawali bahwa pada perdagangan hari ini, Jumat (4/10/2024), mata uang Rupiah akan berfluktuasi namun berada di dekat titik terendah antara Rp 15.410 – Rp 15.500.

Sementara itu, Chief Financial Officer Grup BCA David Sumual mengatakan nilai tukar Rupiah diperkirakan akan menguat pada akhir tahun ini, seiring dengan penurunan suku bunga. Namun penguatan nilai tukar rupiah akan terhambat oleh memanasnya ketegangan di Timur Tengah.

“Banyak faktor yang mempengaruhinya, tapi yang jelas pertarungan terkuat adalah antara suku bunga dan kondisi di Timur Tengah,” kata David.

Ia pun berjanji, nilai tukar Rupiah akan sulit turun di bawah Rp15.000 terhadap dolar AS. Perkiraannya, rupiah akan bergerak antara Rp15.300 – Rp15.800.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel