Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia melakukan sejumlah langkah untuk menaikkan harga jagung petani yang terpuruk saat panen raya.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengaku terus memperkirakan harga jagung di sentra produksi seperti Bima dan Dompu.
Arief melakukan beberapa upaya untuk memperbaiki harga jagung di kalangan petani, seperti mendorong produksi Bulog di pihak swasta, menetapkan kebijakan fleksibilitas acuan harga di tingkat petani dan petani, serta mempercepat distribusi jagung di daerah. permintaan yang tinggi.
Bapanas memperkirakan panen jagung di Dompu dan Bima akan berlangsung hingga Juli 2024.
“Sebenarnya dengan cara ini hasil gabah petani bisa terserap lebih baik,” kata Arif dalam keterangannya, Jumat (17/5/2024).
Bapanas mencatat, penyerapan Bulog dari petani jagung hingga 14 Mei 2024 sebanyak 16.000 ton. Rinciannya, dari total asupan tersebut, sebanyak 5.000 ton diserap Gudang Jagung (CDC) Bulog di Dompu, Nusa Tenggara Barat, 5.700 ton diserap CDC Bulog di Bolang Mongondow, Sulawesi Utara, dan 5.400 ton diserap. Blog di luar fasilitas CDC.
Sebaliknya, kemudahan realisasi pendistribusian jagung dari daerah tambahan ke daerah kecil tercatat sebanyak 75 ton. Arif juga mengatakan, keputusan sementara penghentian impor jagung juga merupakan upaya pemerintah menjaga harga jagung bagi petani saat panen raya.
“Kami kini mendukung usaha pertanian agar bisa menyerap hasil panen jagung dalam negeri sebanyak-banyaknya,” kata Arif.
Di sisi lain, Arief mengatakan pihaknya menerapkan kebijakan acuan harga jagung di tingkat petani dan petani pada 25-31 April. Biaya budidaya jagung dan jaminan nilai petani dan pembibitan.
Kebijakan fleksibilitas harga gabah, regulasi harga Perusahaan No. 5/2022 untuk sementara tidak berlaku. Arief menetapkan harga acuan pembelian (HAP) pakan jagung dengan kadar air 15% di tingkat produsen atau petani sebesar Rp 5.000 per kilogram, naik Rp 800 dibandingkan HAP produsen sebelumnya sebesar Rp 4.200 per kilogram.
Selain itu, harga jagung dengan kadar air 20% di petani kini naik menjadi Rp 4.725 per kilo, dan harga jagung dengan kadar air 25% di petani naik menjadi Rp 4.450 per kilo. Harga jagung dengan kadar air 30% menurut tarif petani naik menjadi Rp 4.200 per kilo.
Sebaliknya fleksibel, harga jagung dengan kadar air 15% di tingkat konsumen atau petani ditetapkan sebesar Rp 5.800 kg atau naik sebesar Rp 800 dibandingkan harga sebelumnya yang ditetapkan sebesar Rp 5.000 kg.
Hal ini juga sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta pemerintah menjadi penstabil harga pangan, mulai dari tingkat produsen hingga konsumen. Selain itu, jagung juga penting karena berkaitan dengan produk unggas dan telur. . , ”jelasnya.
Berdasarkan data Badan Harga Pangan Bapanas, rata-rata harga jagung di tingkat petani pada 17 Mei 2024 hari ini adalah Rp 5.670 per kilo, lebih rendah 35,3% dibandingkan harga tiga bulan lalu, 17 Februari 2024, yaitu Rp 8.770. per kilo.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel