Bisnis.com, JAKARTA – Krisis yang dihadapi industri baja China merupakan krisis bagi pasar dunia, termasuk Indonesia. Pasalnya, pasokan baja di Negeri Tirai Bambu tidak seimbang dalam pemanfaatannya di pasar dalam negeri.

Situasi ini tercermin dari produksi baja China yang mengalami penurunan. Laporan Bloomberg menunjukkan bahwa produksi baja mentah Tiongkok turun lebih dari 10,4% tahun-ke-tahun menjadi 77,8 juta ton pada Agustus 2024.

Menurut Biro Statistik Nasional, total produksi besi tua di Tiongkok turun 3,3% tahun-ke-tahun dalam 8 bulan pertama menjadi 691,4 juta ton. Namun diperkirakan volumenya akan mencapai 1,05 miliar ton jika produksi harian mencapai 2,88 juta ton.