Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merespons rencana aplikasi e-commerce asal China, Temu, yang mencoba masuk ke Indonesia. ,

Temu adalah aplikasi yang menjual barang langsung dari pabrik ke konsumen tanpa ada penjual, reseller, penjual langsung atau afiliasi sehingga tidak ada komisi di tingkat tersebut sehingga produknya sangat terjangkau oleh konsumen. ,

Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief mengatakan, partai menuntut agar platform atau kebijakan yang dapat merugikan industri tidak boleh masuk dan diterapkan di Indonesia. ,

“Sementara penerapan ini dapat memberikan dampak buruk bagi industri dalam negeri, sehingga dapat merugikan industri dalam negeri dan menurunkan permintaan. Tentu kita berharap aplikasi ini tidak boleh masuk ke Indonesia,” kata Febri, Kamis (3). mengatakan kepada wartawan. /10/2024). ,

Apalagi, industri dalam negeri kesulitan menahan dampak masuknya produk impor murah ke pasar dalam negeri. Karena lemahnya permintaan pasar, efisiensi produksi menurun di banyak industri. ,

“Jangan ada kebijakan yang menjadikan pasar dalam negeri tidak ramah terhadap produk dalam negeri,” ujarnya. ,

Berdasarkan catatan Bisnis, aplikasi Temu sudah tiga kali mencoba mendaftarkan merek di Indonesia sejak September 2022. Bahkan, permohonan Temu kembali diajukan untuk didaftarkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) pada 22 Juli 2024.

Namun upaya tersebut gagal karena sudah ada perusahaan asal Indonesia yang memiliki nama serupa dan sebagian besar KBLI-nya sama.

Temu telah berhasil berekspansi dan memasuki 48 negara termasuk Thailand dan Malaysia. Merujuk pada laporan “Southeast Asia E-commerce Outlook 2024” yang dirilis TMO Group, Temu diluncurkan di 48 negara di dunia pada Desember 2023. Sekitar 120 juta pengguna mencari produk di Temu, dan rata-rata 1,6 juta paket terkirim setiap kali. hari. ,

Kesuksesan terbesar Temu terjadi di Amerika Serikat (AS), dengan sekitar 9% orang Amerika berbelanja di Temu tahun lalu. Temu secara konsisten menjadi nomor 1 dalam hal unduhan di Apple App Store dan Google Play.

Pada saat yang sama, Temu, platform e-commerce milik perusahaan teknologi Tiongkok Pinduoduo, pertama kali memasuki Asia Tenggara melalui Filipina pada 26 Agustus 2023, dan berekspansi ke Malaysia pada 8 September 2023.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel