Bisnis.com, Jakarta – Indeks Saham Wajib (IHSG) sempat berada di zona merah di level 7.523,10 pada akhir sesi pertama, setelah sempat terhenti di level 7.563,26 pada awal perdagangan hari ini Kamis (10 Maret 2024).

Berdasarkan data RTI Infokom, pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka pada 7.563,26. IHSG langsung bergerak pada kisaran 7.558 hingga 7.578 setelah perubahan tersebut.

Namun IHSG turun 0,53% atau 40,15 poin pada sesi pertama perdagangan. Di sisi lain, IHSG berfluktuasi pada kisaran 7581,33 dan 7504,40.

Berdasarkan data perdagangan RTI, hingga akhir perdagangan sesi I hari ini, terdapat 267 saham menguat, 285 saham melemah, dan 235 saham mendatar. Kapitalisasi pasarnya sebesar Rp 12.591,98 triliun.

Di sisi lain, banyak saham seperti PT Krakatau Steel Tbk yang nilainya naik dan menjadi top gainer. (KRAS), naik 16,54% menjadi Rp 155, PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) naik 7,41% ke Rp 1.450, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) naik 3,33% menjadi Rs 4.030.

Sebelumnya, Kepala Riset Fintraco Securitas Vardi Kurniawan menjelaskan, meski pelemahan IHSG pada Rabu (10 Februari 2024) relatif sesuai ekspektasi, namun lebih signifikan dari perkiraan.

“IHSG diperkirakan akan bergerak terbatas pada kisaran pivot saat ini di 7.550,” kata Weldy, Kamis (10 Maret 2024).

Dia mengatakan pelemahan IHSG yang terjadi pada Rabu (10 Februari 2024) kemungkinan besar akan menyebabkan kenaikan harga minyak pada Senin (30 September 2024) dan Selasa (10 Januari 2024). Reaksi pasar. . Harga minyak naik terbatas kemarin.

Oleh karena itu, tekanan terhadap IHSG diperkirakan akan mereda pada hari ini.

Sebagai referensi, kenaikan harga minyak umumnya merupakan reaksi negatif karena Indonesia masih menjadi net importir minyak dan kenaikan harga minyak dunia menyebabkan kenaikan harga minyak Indonesia.

Dari data ekonomi, pasar akan bereaksi terhadap data sektor jasa Jepang, kawasan euro, Jerman, dan Amerika Serikat yang dijadwalkan dirilis hari ini. Sementara pasar modal Tiongkok masih libur panjang hingga 8 Oktober 2024.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel