Bisnis.com, JAKARTA – PT Bundamedik Tbk. (BMHS) buka-bukaan soal rencana anak usahanya PT DiagnosLab Utama Tbk. (DGNS) akan mengakuisisi startup teknologi kesehatan asal Singapura, Asa Ren Pte Ltd.

Kepala Keuangan BMHS Cucun Wijaya mengatakan, rencana tersebut masih dalam proses perizinan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Sekarang masih dalam proses pengajuan ke OJK. Jadi kita tunggu saja prosesnya, ujarnya saat ditanya awak media usai jumpa pers di RSU Bunda Jakarta, Rabu (2/10/2024).

Ia menilai prosesnya tinggal menunggu persetujuan hukum dari OJK dan timnya menegaskan akan mematuhi peraturan perundang-undangan.

Saat ini, berdasarkan publikasi informasi (24/9/2024), DJNS akan menggunakan metode Penambahan Modal Dengan Hak Prioritas (PM-HMETD) atau penerbitan hak mengambil saham Asa Ren melalui rencana akuisisi yang mencapai nilai Rp357,89 miliar

Rinciannya, rencana nilai investasi sebesar Rp322,1 miliar dan rencana harga pembelian saham sebesar US$ 2,41 juta atau setara Rp35,79 miliar. 

Selanjutnya, melalui right issue ini, DGNS akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 921 juta saham baru dengan harga Rp25 per saham. saham. Tarif pelaksanaannya ditetapkan sebesar Rp 505 per saham.  

Proses akuisisi akan dilakukan dengan dua cara, pertama dengan menawarkan sebagian saham Asa Ren oleh pemegang saham DGNS sebagai penyertaan modal dalam bentuk right issue.  

Berikutnya, cara kedua adalah dengan membeli saham Asa Ren langsung dari pemegang sahamnya. Saat ini, total nilai akuisisi setara dengan 182,23% total ekuitas Diagnos.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel