Bisnis.com, Jakarta – Direktur PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) Teddy Nuryanto Oetomo telah mengajukan permohonan pengunduran diri dari BUKA. Teddy menjadi direktur BUKA ketiga yang mengundurkan diri pasca IPO. 

Usai IPO 2021, tiga direksi BUKA mengajukan pengunduran diri. Direktur pertama yang mengundurkan diri dari BUKA adalah Direktur Utama BUKA Rachmat Kaimuddin. 

Rachmut tercatat mengajukan pengunduran dirinya pada atau sekitar 28 Desember 2021, sekitar empat bulan setelah sahamnya dicatatkan di bursa BUKA. Rachmat menjabat sebagai Direktur Utama BUKA selama dua tahun atau sejak tahun 2019.

Pada tahun 2019, pendiri BUKA Ahmad Zaki mengundurkan diri sebagai CEO Bukalapak dan menyerahkan kepemimpinan BUKA kepada Rachmat Kaimuddin.

Setelah mengundurkan diri dari BUKA, Rachmat Kaimuddin bergabung dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sebagai Subdirektorat Koordinasi Prasarana dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Perikanan. Selain itu, Rachmat Kaimuddin juga tercatat sebagai Wakil Ketua Komisaris PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) pada tahun 2022. 

Hampir tiga tahun setelah Rachmat Kaimuddin mengundurkan diri, Direktur BUKA Howard Nugraha Gani telah mengajukan pengunduran dirinya. Howard mengajukan pengunduran dirinya pada 22 Mei 2024. 

Howard tercatat bergabung dengan BUKA pada tahun 2018 sebagai VP Merchant Operations and Logistics. Kemudian pada tahun 2019-2020, Howard Mitra menjadi SVP Bukalapak dan pada tahun 2020 Howard Mitra diangkat menjadi CEO Bukalapak. 

Sementara setelah Howard, Direktur dan Presiden BUKA Teddy Nuriato Otomo mengajukan pengunduran diri pada 30 September 2024.

“Usulan penerimaan permohonan pengunduran diri akan disampaikan kepada RUPSLB yang akan dilaksanakan 90 hari setelah surat pengunduran diri diterima,” kata Sekretaris Perusahaan BUKA Kat Fika Lutfi, Rabu (10/2/2024).

BUKA menyatakan tidak ada dampak khusus terhadap penyampaian keterbukaan informasi ini. Karena terbitnya Keterbukaan Informasi POIK no. 31 dan pasal 8 ayat (2) POJK no. 33.

Sebagai informasi, Teddy tercatat bekerja di BUKA selama enam tahun. Sebelum menjabat sebagai Presiden Bukalapak pada tahun 2020 hingga sekarang, Teddy menjabat sebagai Chief Strategy Officer BUKA pada tahun 2018-2020.

Sebelum berkarir di BUKA, Teddy tercatat pernah bekerja di Schroders sejak Juni 2015 hingga Mei 2018 sebagai Head of Intermediate Business. 

Tercatat Teddy bekerja di Credit Suisse selama 8 tahun. Teddy adalah Equity Research Associate, Wakil Presiden Equity Research dan terakhir menjabat sebagai Direktur Equity Research. 

Pasca pengunduran diri Teddy, dewan direksi BUKA diisi oleh Willicks Halim sebagai Direktur Utama, Natalia Farmansyah sebagai Direktur, dan Victor Putra Lesmana sebagai direktur. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA