Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelidiki indikasi penipuan perdagangan atau manipulasi pasar saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (KUAN).

Direktur Eksekutif Pengawasan Pasar Modal, Derivatif Keuangan, dan Perdagangan Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan, proses verifikasi transaksi saham BREN dan CUAN masih berlangsung.

“OJK telah melakukan peninjauan secara menyeluruh dan menyeluruh, termasuk memeriksa tanda-tanda penipuan atau manipulasi pasar lainnya,” kata Inarno melalui tanggapan tertulis, Rabu (10/2/2024).

Menurut dia, setiap kesimpulan dievaluasi sesuai aturan dan standar yang berlaku. Jika terbukti terjadi pelanggaran, OJK akan melakukan penegakan hukum secara tegas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Selain kegiatan pemeriksaan, dalam pemantauan operasional saham, termasuk BREN, OJK melakukan analisis pergerakan harga saham sesuai prosedur yang ada. Tujuannya untuk mendeteksi adanya pelanggaran dalam perdagangan saham.

Kedua emiten konglomerat Prajogo Pangestu ini mencatatkan kenaikan harga saham sejak pencatatan di bursa atau penawaran umum perdana (IPO) tahun lalu.

BREN mencatatkan harga IPO saham Rp 780 per saham. Sejak itu, harga saham BREN melonjak hingga mencapai puncaknya di angka 12.100 rupiah pada bulan lalu. Artinya, nilai saham BREN meningkat 1,451%.

Hari ini, Kamis (10/3/2024), saham BREN ambruk hingga INR 6.775 pada perdagangan sesi I. Harga saham BREN turun 7,19% dalam sepekan dan 33,9% dalam sebulan.

Penurunan BREN baru-baru ini bertepatan dengan pengumuman FTSE Russell bulan lalu bahwa saham BREN akan dihapus dari indeks FTSE Russell.  

FTSE Russell menjelaskan, pihaknya meninjau saham BREN berdasarkan pedoman batas free float, atau pembatasan jumlah minimum saham yang dimiliki pemegang saham publik. 

Peninjauan tersebut didasarkan pada Kebijakan dan Pedoman FTSE Russell Transfer untuk menghindari tingginya konsentrasi pemegang saham tertentu pada saham yang termasuk dalam komponen indeks FTSE.  

Akibatnya, BREN terbukti melanggar persyaratan pembatasan free float yang disiapkan FTSE karena empat pemegang saham pengendali menguasai 97% dari total saham yang diterbitkan Barito Renewables Energy. 

Sementara itu, CUAN melakukan IPO dengan harga 220 rupiah per saham. Harga saham CUAN pun melonjak ke level tertinggi sepanjang masa di Rp 13.750. Artinya harga saham CUAN naik 6150%.

Harga saham CUAN pun turun hingga Rp 7.400 per saham pada sesi pertama perdagangan hari ini. Harga saham CUAN turun 7,5% dalam seminggu dan 16,62% dalam sebulan. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA