Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengindikasikan adanya potensi peningkatan volume perdagangan di Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon. Namun hal ini memerlukan dukungan semua pihak.

Iman Rahman, CEO BEI, mengatakan perdagangan karbon di Indonesia telah melampaui volume perdagangan di bursa karbon di Malaysia dan Jepang.

Menurut BEI, volume perdagangan di Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon mencapai 613.894 ton CO2e.

Kalau ditanya pertukaran karbon yang sebanding, itu pertukaran karbon Malaysia dan Jepang. Dibandingkan kedua pertukaran ini, perdagangan kita lebih penting. ” katanya. , wawancara wartawan pada peringatan HUT Pertukaran Karbon Indonesia, Kamis (03/10/2024).

Ia mengatakan, tidak menutup kemungkinan volume perdagangan di bursa karbon Indonesia akan semakin besar, dan hal ini tentunya harus didukung oleh semua pihak.

Tapi kita butuh dukungan dari semua pihak. Karena kalau tahu, pertukaran karbon itu bisnis sekunder. Kita terima saja jumlah yang ada dan mari kita tukarkan. , ”katanya.

Sementara itu, Chief Development Officer BEI Geoffrey Hendrick mengungkapkan data volume perdagangan karbon di Malaysia dan Jepang lebih rendah dibandingkan di Indonesia.

“Dibandingkan bursa regional, perdagangan kredit karbon di IDXCarbon lebih besar dibandingkan bursa Malaysia sebesar 190.351 tCO2e dan bursa Jepang sebesar 502.811 tCO2e,” ujarnya, Kamis (03/10/2024).

Lebih lanjut Iman menjelaskan, pada tahun kedua penyelenggaraan Pertukaran Karbon Indonesia ini, BEI akan terus mengembangkan sistemnya.

Ia mengatakan pertukaran karbon Indonesia sejauh ini menunjukkan perkembangan positif dan mendapat tanggapan baik dari para pelaku pasar selama setahun terakhir.

Ia mengatakan hal ini menunjukkan peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang perdagangan karbon dan perannya dalam memerangi perubahan iklim.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel