Bisnis.com, Jakarta – Banyak moda transportasi kereta api seperti kereta api, jalur transit, LRT dan MRT masih minim armada, kenyamanan dan keamanan, menurut hasil survei yang dilakukan Referral Institute. 

Data indeks terkait survei evaluasi masyarakat terhadap kinerja angkutan umum dan sektor transportasi pemerintahan Jokowi menunjukkan indeks kepuasan pengguna angkutan umum sebesar 3,962 atau masuk kategori tinggi. 

Dari segi kehandalan, indeks tertinggi angkutan umum membantu menyelesaikan permasalahan warga dengan indeks sebesar 4,193, sedangkan indeks terendah berupa jumlah rolling stock sebesar 3,704. Hasil penelitian moda transportasi kereta api adalah sebagai berikut:

1. Kereta api

Pengguna kereta api menunjukkan kepuasan yang sangat tinggi, dimana 90,9% menyatakan sangat atau sangat puas. Fitur pendukung yang baik menjadi alasan utama mengapa tingkat kepuasan mencapai 96,3%, disusul kasus mudah (96,2%) dan jalur sesuai kebutuhan (95,9%). Namun demikian, masih diperlukan penambahan jumlah kapal untuk mengatasi peningkatan jumlah penumpang di masa mendatang.

2. Jalur penumpang kereta api

Kereta komuter juga mendapatkan kepuasan pengguna yang tinggi, dimana 94,7% responden menyatakan puas. Kepuasan terfokus pada keterjangkauan mencapai 99,4%, sedangkan fasilitas pendukung dinilai (98,1%). Namun ukuran dan kenyamanan kapal masih perlu ditingkatkan, terutama pada jam sibuk saat jumlah penumpang sangat tinggi.

3. Jalan raya terpadu (LRT)

LRT mencapai kepuasan tertinggi di antara moda lainnya, dengan 97,4% pengguna merasa sangat atau sangat puas. Pengguna menekankan kemampuannya dalam membantu masalah sehari-hari (100%) dan dukungan yang baik (100%). Namun keterbatasan jumlah rolling stock serta aspek keselamatan dan keamanan menjadi tantangan bagi pengelola LRT untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan.

4. Angkutan Cepat Massal (MRT)

MRT mendapat respon positif dari penggunanya, sebanyak 94,9% menyatakan puas. Ketepatan waktu adalah kekuatan utama MRT, dengan kepuasan 97,1%, diikuti oleh kemampuannya membantu penyewa menyelesaikan pekerjaan mereka (96,9%). Namun tantangan terbesar bagi MRT adalah kurangnya sarana perkeretaapian yang mencapai tingkat kepuasan sebesar 61,7 persen. Selain itu, dengan tingkat kepuasan sebesar 84,3%, kelembagaan pendukung juga harus ditingkatkan.

Sedangkan pada tahun 2014 hingga 2024, berdasarkan informasi yang diterima Kementerian Perhubungan (Kamenhub) bidang perkeretaapian, terdapat 80 jalur KA yang diperbaiki dan dibangun. Rinciannya, 55 perpanjangan lintasan serta 25 perbaikan dan rehabilitasi lintasan. 

Untuk pembangunan LRT Jabodek, Kementerian Perhubungan telah mendaftarkan pembangunan jalur ganda sepanjang 49,21 km dengan total 18 stasiun. Konstruksi ini akan menelan biaya hingga 29,9 triliun birr. 

Kemudian, MRT Utara Selatan Tahap I membangun jalur sepanjang 15,7 kilometer dengan 13 stasiun yakni 7 stasiun di atas tanah dan 6 stasiun bawah tanah. 

Terakhir, pembangunan kereta cepat dengan 4 stasiun yaitu kereta api dua jalur sepanjang 142,3 kilometer dengan kecepatan hingga 350 kilometer per jam. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan The Watch Channel