Bisnis.com, Jakarta – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menyoroti deflasi yang terjadi dalam lima bulan terakhir berdampak pada daya beli masyarakat.  

Kadin WKU yang tergabung dalam Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri mengatakan, meski pemerintah meyakini deflasi bukan karena melemahnya daya beli, namun ia khawatir dengan terjadinya deflasi pada satuan harga pemerintah (administrative price) dan volatilitas. . harga. 

“Yang kita khawatirkan itu berdampak pada daya beli masyarakat, itu kunci terpenting,” ujarnya di Menara Cadin, Rabu (2/10/2024). 

Shinta menjelaskan, gejolak harga pangan di dalam negeri bisa ditekan dengan adanya intervensi pemerintah pusat dan daerah. Namun yang perlu diperhatikan adalah daya beli masyarakat yang menjadi kunci perekonomian Indonesia. 

Sebab, konsumsi rumah tangga akan menjadi penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) yang mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 54,53% pada kuartal II-2024. 

Kekhawatiran Shinta bukan tanpa alasan. Pasalnya, Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur Indonesia memasuki wilayah kontraksi dalam tiga bulan terakhir. 

Berdasarkan laporan terbaru S&P Global, Selasa (1/10/2024), PMI manufaktur Indonesia menunjukkan penurunan minimal dan sedikit melambat dalam tiga bulan terakhir. 

Meski indeks aktivitas manufaktur mengalami sedikit peningkatan dari bulan sebelumnya sebesar 48,9, namun PMI manufaktur Indonesia masih berada di bawah 50, yaitu sebesar 49,2 pada September 2024.  

Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa operasional perekonomian sektor manufaktur Indonesia masih berada pada laju penurunan pada bulan September. Hal ini menunjukkan penurunan lebih lanjut dalam produksi dan pesanan baru. 

Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susivijono Mogiarso menegaskan, deflasi tidak terjadi pada komponen inti, melainkan pada komponen lain yakni harga yang dikendalikan pemerintah dan harga yang berfluktuasi. 

Pemerintah melihat masih banyak indikator yang menunjukkan daya beli masyarakat masih dalam kondisi baik. Namun hal ini merupakan peringatan atau pengingat akan keadaan penggunaan masyarakat.   

Deflasi beberapa bulan terakhir ini semacam catatan, peringatan yang kita harapkan, katanya dalam media briefing Kartu Prakerja 5 Tahun di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (2/10/2). /10/). 2024)  

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Airlanga Hartarto mengungkapkan, meski terjadi deflasi bulanan (month-on-month/MtM) dalam lima bulan terakhir, namun tidak ada pelemahan daya beli masyarakat. 

Hal ini terlihat dari faktor penting inflasi. Komponen ini merupakan salah satu dari tiga komponen, komponen lainnya adalah harga yang diatur pemerintah dan harga yang tidak stabil. 

“Inflasi ada komponennya. Inflasi inti terus naik. Kalau inflasi inti naik maka daya beli naik,” ujarnya kepada media massa di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Selasa (1/10/2024).  

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel