Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Ketua Konferensi Nasional Kadin Indonesia Anindya Bakrie di Istana Kadin, Rabu (2/10/2024). 

Dari pantauan Bisnis, Airlangga tiba di Menara Kadin sekitar pukul 10.00 WIB. Sementara itu, Airlangga dan Anindya membahas dinamika perekonomian 2-24 dan harapan masa depan Indonesia. 

Ketua Munas Kadin Anindya Bakrie mengapresiasi kinerja Airlangga yang mampu menjaga pertumbuhan ekonomi lebih dari 5% meski terdampak Covid-19. 

“Pak Menko Airlangga istimewa sekali, tanpa arsitektur kita lihat hasilnya. Kalau Covid kita di bawah, lalu diberikan insentif dan sekarang kita lihat hasilnya,” kata Anindya di Kadin Tore, Rabu (2/10/2024). 

Anindya juga mengatakan, dua momen terpenting partainya dalam 10 tahun mendatang tentu saja adalah iklim ekonomi untuk merekrut dan membuat rencana yang progresif dan peduli terhadap rakyat. 

“Kami juga melihat program-program yang diberikan bersifat progresif dan peduli pada masyarakat serta dilaksanakan secara aman dan berkelanjutan,” jelas Anindya. 

Anindya pun mengaku pihaknya telah mengundang para menteri untuk melihat rencana ke depan dan Kadin bisa menjadi mitra strategis pemerintah. 

Sebelumnya, Menteri Kesenian Zulfikli Hasan beserta jajaran eselon 1 diantar ke Menara Kadin. Selain Zulhas, Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani juga akan menghadiri pertemuan pada 24 September tersebut. 

Dua di antaranya akan menjabat Dewan Kesenian Indonesia selama 5 tahun ke depan.  

Diakui Anindya, pertemuan dengan pejabat merupakan salah satu program kerja Kadin. Ia mengatakan, ke depan akan ada menteri lain yang akan melakukan wawancara dengan Kadin.  

Seperti diketahui, Anindya sendiri terpilih sebagai Ketua Umum Munas pada 14 September lalu. Ia mengatakan hakikat Munaslub adalah Kadin dan tipenya mampu menjawab tantangan dan peluang tahun 2025.  

Putra Aburizal Bakrie ini juga mengatakan, Indonesia hanya memiliki satu Kadin sesuai undang-undang nomor 1 tahun 1987. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel