Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengungkapkan klaim asuransi kebakaran kemungkinan akan meningkat di tengah banyaknya kasus ayam jago merah yang melanda Indonesia.
Berdasarkan statistik Kepolisian Republik Indonesia (Polri), pada Januari-Juni 2024, jumlah kebakaran mencapai 1.339 kasus. Angka tersebut meningkat 14,93% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. yaitu 1165 kebakaran. .
Namun, Ketua Umum AAUI Budi Gerawan mengatakan klaim asuransi kebakaran termasuk dalam klaim yang belum dibayar atau klaim yang belum dibayar. Artinya, tingkat kenaikan klaim saat ini belum terlihat, namun Budi meyakini ada tren peningkatan klaim.
“Kalau dibilang klaimnya naik, ya naik, tapi klaimnya tidak langsung masuk, dulu,” kata Budi saat ditemui usai pemaparan angka asuransi umum semester I/2024 di Jakarta, Senin (30/ 9 / ). 2024).
Budi mengatakan, dampak kenaikan klaim baru akan terasa saat pembayaran dilakukan pada tahun depan. Pasalnya, lanjutnya, klaim asuransi kebakaran biasanya tidak langsung datang dalam waktu satu atau dua bulan.
“Jadi penyidikannya harusnya dilakukan oleh pengacara, dan itu butuh waktu,” ujarnya.
Budi mengatakan, asuransi kebakaran tidak hanya berlaku untuk properti, tetapi juga untuk asuransi kapal, atau muatan laut. Seperti halnya asuransi properti, klaim kebakaran kargo laut juga membutuhkan waktu.
Secara keseluruhan, pada semester I-2024, klaim asuransi properti justru mengalami penurunan sebesar 4,4% year-on-year (y-o-y) menjadi Rp3,13 triliun. Pada Januari-Juni 2023, klaim asuransi properti mencapai 3,27 triliun rupiah.
Sementara dari sisi premi, terjadi peningkatan signifikan sebesar 32,8% menjadi Rp16,66 triliun dibandingkan Rp12,55 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Kemudian pada industri angkutan laut, klaimnya mencapai Rp715 miliar, meningkat 13,1% year-on-year dari Rp632 miliar pada semester I-2023.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA