Bisnis.com, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,12% (month-on-month/mtm) pada September 2024 sehingga menyebabkan deflasi berkelanjutan sejak Mei 2024. Dalam catatan sejarah, Indonesia berulang kali mengalami deflasi berkelanjutan.

Plt. Kepala BPS Amalia Edininggar Vidyasanti menjelaskan pada September 2024, Indonesia mengalami inflasi tahunan (tahun/tahun) sebesar 1,84%. Tingkat inflasi tahunan terus menurun.

Di sisi lain, masih terjadi deflasi secara bulanan. Indeks Harga Konsumen (IHK) dilaporkan menurun menjadi 105,93 pada September 2024 dari 106,06 pada Agustus 2024.

“Deflasi September 2024 terlihat lebih dalam dibandingkan Agustus 2024 dan ini merupakan deflasi bulanan yang kelima di tahun 2024,” kata Amalia dalam berita resmi statistik, Selasa (1/10/2024).

Deflasi yang berkepanjangan selama beberapa bulan ini tentunya tidak hanya terjadi saat ini. Amalia menjelaskan, Indonesia mengalami beberapa kali deflasi berturut-turut dengan penyebab berbeda-beda.

Pada tahun 1999 atau pasca krisis keuangan Asia, Indonesia mengalami deflasi selama 7 bulan berturut-turut, yaitu pada bulan Maret 1999 hingga September 1999. Menurut Amalia, deflasi yang terus terjadi disebabkan oleh anjloknya harga beberapa barang akibat tingginya inflasi. krisis tahun 1998.

“Saat itu terjadi inflasi yang tinggi akibat depresiasi nilai tukar rupee, namun kemudian tekanan devaluasi mereda, otomatis harga-harga mulai menyesuaikan diri, hal ini berujung pada deflasi,” kata Amalia.

Setelah itu, pada akhir tahun 2008, Desember 2008–Januari 2009 juga terjadi deflasi berkelanjutan. Hal ini dipengaruhi oleh anjloknya harga minyak dunia.

Pada masa pandemi Covid-19, Indonesia mengalami deflasi bertahap. Saat itu, kondisi perekonomian global dan domestik sedang tertekan akibat penyebaran Covid-19 sehingga terjadi deflasi.

“Pada Juli hingga September 2020, pada tahun 2020 juga terjadi deflasi selama tiga bulan berturut-turut,” kata Amalia.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel