Bisnis.com, JAKARTA – Tren akselerasi sektor manufaktur China diperkirakan akan menjadi katalis positif bagi prospek pembelian saham emiten pertambangan logam di Bursa Efek Indonesia. Ekspektasi ini membuat saham-saham emiten pertambangan logam berada di zona hijau pada pekan lalu.

Di bursa komoditas London Metal Exchange (LME), seluruh logam industri mencatatkan kenaikan nilai year-on-year (YtD) hingga Jumat (27/9).

Timah memperoleh keuntungan terbesar, naik 29,50% menjadi $32,913 per ton, sementara tembaga naik 16,69% ​​menjadi $9,982.50. Seng naik 16,23% menjadi $3,089.50. Aluminium naik 11,01% menjadi $2,646.50. dan nikel meningkat 2,37% menjadi US$16.996 per ton.