Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup kemarin, Senin (30/9/2024). Dengan pelemahan IHSG yang cukup dalam, apa peluang IHSG bisa menembus level 8.000 pada tahun ini?

IHSG merosot 2,2% atau 168,98 poin ke 7.527,92 berdasarkan data RTI Business. Level IHSG saat ini merupakan yang terendah dalam satu bulan perdagangan atau sejak September 2024.

IHSG juga melemah sebesar 1,86% dalam sebulan perdagangan atau sepanjang September 2024. Namun IHSG masih berada di zona hijau atau menguat 3,51% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd).

Associate Director Pilarmas Investindo Maximilianus Nicodemus mengatakan, ada sejumlah sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini. Salah satu sentimen misalnya datang dari gejolak geopolitik di Timur Tengah, dimana serangan Israel terhadap Lebanon terus berlanjut dan semakin menambah ketidakpastian geopolitik.

Sentimen juga datang dari Tiongkok setelah People’s Bank of China (PBoC) mengeluarkan stimulus kebijakan moneter untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi pada 24 September 2024. Stimulus tersebut berupa pemotongan suku bunga 7DRR menjadi 1,5% dari sebelumnya 1,7%. pengurangan cadangan bank minimal 50 basis poin.

Kebijakan moneter diadopsi oleh PBoC untuk meningkatkan likuiditas sebesar $142 miliar. PBoC juga menyampaikan potensi pemotongan lebih lanjut sebesar 25-50 basis poin dan tambahan stimulus likuiditas sebesar $114 miliar untuk pasar saham dan pelonggaran pinjaman ekuitas rumah (KPR) dengan total $5,2 triliun USD dan menyederhanakan aturan untuk membeli rumah kedua. dengan mengurangi DP menjadi 15% dari 25%.

“Stimulus ini tentunya akan meningkatkan ekspektasi para pelaku pasar terhadap perekonomian Tiongkok, termasuk investor asing, sehingga arus investasi mulai beralih ke pasar Tiongkok,” kata Nico, Senin (30/09/2024).

Di sisi lain, Tiongkok baru saja merilis laporan PMI manufaktur yang tercatat masih berada di zona kontraksi atau di bawah 50 poin, meski sempat mengalami kenaikan dari sebelumnya 49,1 poin menjadi 49,8 poin.

Dia sebelumnya memproyeksikan IHSG akan terus bergerak positif didukung stabilitas politik dalam negeri. Menurut dia, IHSG berpotensi terkonsolidasi dengan tingkat probabilitas 55% pada akhir tahun di level 7.920 – 8.080.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan IHSG memang terkoreksi. Menurut dia, pelemahan IHSG juga dipengaruhi oleh sentimen lemahnya kebijakan pelonggaran agresif The Fed dan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

Meski begitu, menurutnya IHSG masih berpotensi tumbuh pada akhir tahun ini. “September memang negatif, tapi trennya biasanya positif di bulan Oktober, November, dan Desember. Jadi timing koreksi IHSG di bulan September bisa dijadikan potensi buy on pelemahan,” ujarnya, Senin (30/9/2024). .

Mirae Asset Sekuritas sendiri menargetkan IHSG akhir tahun ini di level 7.915. Menurut dia, IHSG berpeluang mencapai level baru 8.050, namun pada awal tahun 2025.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel