Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ayam, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) telah membeberkan beberapa rencana bisnis pada tahun 2024. Oleh karena itu, perseroan juga menyiapkan belanja modal (COPEX) sebesar Rp 1,5 triliun pada tahun ini.

Direktur Charoen Pokphand Ong Mei Sian mengatakan jumlah uang yang dikeluarkan perseroan pada tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Sebagian modal digunakan untuk penghidupan, sisanya untuk rencana ekspansi.

“Belanja modal tahun lalu sekitar Rp 1,6 triliun, tahun ini kita harapkan tidak lebih, kalaupun bisa di bawah Rp 1,5 triliun,” ujarnya dalam paparan publik CPIN, Selasa (21/5/2024). . .

Untuk pemeliharaan, CPIN akan menggunakan capex untuk mengganti mesin yang perlu diperbaiki, dan membangun kembali fasilitas yang perlu diperbaiki. Selain itu, CPIN akan merencanakan ekspansi di tiga sektor usaha, seperti pabrik pakan, peternakan unggas, dan sektor pakan.

Pada segmen usaha peternakan (feedmill) perseroan akan melakukan ekspansi di wilayah Makassar, Sulawesi Selatan. Saat ini sektor pertanian hanya akan berkembang pada daerah-daerah yang kapasitasnya terbatas, seperti sektor pangan.

Di sisi lain, perusahaan juga menunjukkan kebijakan ketidakpastian harga pakan. Seperti diketahui, fluktuasi harga bahan baku pakan ternak menjadi beban besar permasalahan perunggasan. 

Bloomberg Merujuk data Selasa (21/5/2024), harga gabah turun 0,98% hingga mencapai $456 ton. Sementara itu, harga bungkil kedelai turun tipis sebesar 0,05% di AS. dia. $37,9 per ton. Harga pakan ternak mengalami fluktuasi yang signifikan sejak tahun 2014.

Menurut Ong, strategi perusahaan dalam menghadapi fluktuasi harga harus selalu hati-hati dalam menjaga struktur modalnya. Selain itu, CPIN juga menyediakan fasilitas kredit dari bank yang dapat ditarik kapan saja.

“Iya, walaupun bahan bakunya mahal, tapi kami persiapkan jauh-jauh hari. Kami juga menjaga persediaan dalam jumlah yang cukup dan tidak melebihi itu,” ujarnya.

Sementara terkait proyeksi yang akan selesai pada akhir tahun 2024, perseroan menyatakan kondisi pasar masih bagus, terutama terkait harga jual ayam broiler dan ayam tua (DOC).

“Jadi hari ini kita sampai saat ini cukup konservatif, kecuali untung antara 5%-10%. Tentu kalau sampai akhir tahun harga ayam tetap bagus, mungkin bisa lebih,” dia menyimpulkan.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2024, Charoen Pokphand membukukan laba bersih sebesar Rp711,03 miliar, naik 195% year-on-year (YoY) dari hasil yang sama tahun lalu sebesar Rp240,99 miliar. Dengan demikian, laba per saham pertama naik menjadi Rp.  

Sedangkan penjualan bersih tercatat sebesar Rp 15,91 triliun, naik 9,27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 14,56 triliun. Nilai barang terjual sebesar Rp13,78 triliun, naik dari sebelumnya Rp13,09 triliun. Laba kotor kumulatif sebesar Rp2,12 triliun, naik 44% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp1,47 triliun. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel