Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 36 emiten potensial yang siap melakukan penawaran umum perdana (IPO). Calon emiten yang mengantri IPO, tepatnya 14 perusahaan, sebagian besar berasal dari sektor konsumer.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Y Gede Nyoman Yetna mengatakan hingga Rabu (8/5/2024), terdapat 24 emiten yang tercatat di BEI dengan dana yang dihimpun sebesar Rp 3,88 triliun.
Hingga saat ini, tercatat ada 36 perusahaan yang masuk dalam daftar kuotasi saham BEI, kata Nioman dalam keterangan resmi, Kamis (05/09/2024).
Jika dilihat berdasarkan sektor, perusahaan dari sektor konsumsi non-siklis mendominasi sebanyak 8 perusahaan, disusul sektor industri sebanyak 7 perusahaan, dan sektor konsumsi siklis sebanyak 6 perusahaan.
Selain itu, terdapat 4 perusahaan di bidang real estate, 3 di bidang teknologi, masing-masing 2 perusahaan di bidang kesehatan, energi dan bahan baku, serta 1 perusahaan transportasi infrastruktur dan logistik.
Merujuk data pipeline BEI, terdapat 8 perusahaan dengan aset besar di atas Rp 250 miliar yang siap IPO, sedangkan 6 perusahaan lainnya memiliki aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar.
Sedangkan 22 perusahaan lainnya dengan rata-rata kapitalisasi Rp50 miliar hingga Rp250 miliar masih menunggu untuk dicatatkan di Bursa.
Sedangkan dua emiten yang tercatat di Bursa pada pekan ini yakni PT Remala Abadi Tbk. (DATA) pada tanggal 7 Mei 2024 dan PT Xolare RCR Energy Tbk. (SOLA) pada 8 Mei 2024. Masing-masing menghimpun dana IPO Rp51,7 miliar dan Rp72,19 miliar.
Hingga akhir tahun 2024, Bursa Efek Indonesia menargetkan 62 emiten mencatatkan saham perdananya di pasar modal. BEI juga menargetkan tiga perusahaan unggulan dengan aset lebih dari Rp 3 triliun untuk mencatatkan saham perdana atau dikenal dengan IPO pada tahun 2024.
Menurut Nyoman, perusahaan mercusuar memiliki beberapa ciri, salah satunya adalah free float atau saham yang dimiliki publik minimal 15%. Sedangkan dari segi aset bernilai Rp3 triliun.
Selain itu, dari portofolio obligasi hingga saat ini, BEI juga telah mencatatkan penerbitan 37 emisi dari 27 emiten EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp 39,9 triliun. Hingga Rabu (8/5) sudah ada 39 tayangan dari 30 penerbit EBUS.
Untuk right issue, BEI mencatatkan 8 perusahaan yang menerbitkan right issue dengan total nilai Rp 24,17 triliun. Hingga saat ini, masih ada 24 perusahaan yang online untuk menerbitkan hak BEI.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel