Bisnis.com, JAKARTA – Produsen energi dan teknologi Sinarmas Group, PT Dian Swaistika Sentosa Tbk. (DSSA) mencatatkan penurunan laba bersih pada semester I/2024 karena mencatatkan penurunan pendapatan hingga 52,30%.

Berdasarkan laporan keuangan 30 Juni 2024 yang dikutip Minggu (29/9/2024), produsen merek DSSA itu mencatatkan pendapatan sebesar US$1,52 miliar atau setara Rp24,93 triliun (kurs Rp16.394 per satu dolar AS). Jumlah tersebut turun 52,30% pada periode yang sama tahun 2023 menjadi 3,18 miliar dolar. 

Pendapatan komersial DSSA terutama dikontribusi oleh pertambangan dan perdagangan batu bara yang mencapai $1,40 miliar dibandingkan $2,97 miliar pada periode yang sama tahun lalu. 

Selain itu, penawaran TV kabel dan internet sebesar $64,00 juta, bisnis bersih menyumbang pendapatan sebesar $45,64 juta, penawaran tenaga uap dan tenaga listrik sebesar $9,73 juta dan pendapatan lain-lain sebesar 219,31 dolar. seribu.

Selain penurunan pendapatan, harga komoditas DSSA juga turun 52,66% menjadi $829,80 juta dibandingkan $1,75 miliar pada semester yang sama tahun lalu.

Laba kotor perseroan pun turun menjadi $690,91 juta dibandingkan posisi H1/2023 sebesar $1,43 miliar. Sementara itu, laba operasional turun menjadi $428,48 juta dari $951,49 juta pada Juni 2023.

Alhasil, setelah dikurangi berbagai biaya yang dapat disesuaikan, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 40,31% menjadi USD 189,92 juta atau setara Rp 3,11 triliun dibandingkan semester I/2023 sebesar USD 318,18 juta.

Di sisi lain, total liabilitas perseroan pada semester I 2024 mengalami penurunan dibandingkan posisi akhir tahun 2023. Total liabilitas tercatat sebesar $1,22 miliar, dari $1,34 miliar.

Rinciannya, total pinjaman jangka pendek turun menjadi $556,24 juta dari $825,66 juta. Sementara itu, liabilitas jangka panjang naik menjadi $672,54 juta dari $516,79 juta pada akhir tahun lalu.

Sedangkan modal perseroan meningkat menjadi $1,85 miliar dari $1,72 miliar. Sementara itu, total aset DSSA naik tipis menjadi $3,08 miliar dari $3,06 miliar pada akhir tahun lalu.

Rinciannya, jumlah aset jangka panjang turun menjadi $1,61 miliar dari $1,66 miliar. Sementara itu, aset lancar naik menjadi $1,47 miliar dari $1,40 miliar.

Target pendapatan sebesar $3,1 miliar pada tahun 2024

Laporan keuangan terkini PT Dian Swaistika Sentosa Tbk. (DSSA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar US$3,1 atau setara Rp50,77 triliun (kurs Rp16.379) untuk setahun penuh 2024. 

Direktur Dian Swaistika Sentosa Alex Sutanto mengatakan pihaknya menargetkan pendapatan sebesar US$3,1 miliar dengan laba bersih sekitar US$700 juta atau setara Rp11,46 triliun. 

“Target keuntungan kami sekitar US$700 juta, tapi tergantung perubahan harga batu bara,” kata Alex dalam paparan publik, Selasa (25/6/2024). 

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, DSSA telah mengembangkan beberapa strategi bisnis, termasuk meningkatkan produksi batubara hingga 50 juta metrik ton. 

Pada bisnis EBT, DSSA juga akan mengembangkan energi panas bumi dan surya. Di sektor pupuk dan bahan kimia, DSSA juga akan meningkatkan penjualan. 

Sementara di bidang bisnis teknologi, DSSA akan memperkuat infrastruktur teknologi serta mendorong kerja sama dan investasi pada perusahaan start-up. 

Sementara DSSA memproyeksikan belanja modal sebesar US$316 juta. Mayoritas belanja modal akan digunakan untuk pengembangan fiber to the home (FTTH), senilai $240 juta.

__________

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembacanya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA