Bisnis.com, JAKARTA – BUMD milik Pemprov DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Jakpro), menyampaikan perkembangan terkini proyek Light Rail Transit (LRT) 1B Velodrome-Rawamangun.

Jakpro mengatakan, proyek pembangunan LRT Jakarta Fase 1B dijadwalkan selesai tepat waktu pada tahun 2026.

“Pertumbuhan minggu ketiga September sebesar 27,76 persen,” kata Direktur Teknik dan Pengembangan Jakpro Dian Takdir di Jakarta. Dikatakan pada Minggu (29/9/2024)

Dia mengatakan, uji coba jalur LRT Fase 1B sedang berlangsung pada September. Saat mencapai Mangarai dan berencana mulai beroperasi pada tahun 2026

Proyek LRT Jakarta Fase 1B dioperasikan dari dua wilayah, yaitu dari zona Velodrome-Pramuka dan zona Manggarai-Pramuka.

Dian mengatakan, pembangunan LRT Jakarta No 1B Velodrome-Manggarai Hal ini bertujuan untuk mendukung Manggarai sebagai stasiun pusat.

“Kami memahami kekesalan warga sekitar dan pengguna jalan di Jalan Velodrom Manggarai akibat kemacetan yang terus terjadi,” ujarnya.

Ia mengatakan hal ini merupakan sesuatu yang sulit untuk dihindari. Mengingat proyek LRT Tahap 1B berjalan di Jalan Protokol yang merupakan jalan utama yang menghubungkan Jakarta Timur hingga Jakarta Utara. dan Jakarta Pusat hingga Jakarta Selatan.

“Kami tetap berkomitmen untuk mengurangi dampak kemacetan ini. Melalui koordinasi rutin dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Polda dan SKPD lainnya,” ujarnya.

Dian juga berkomitmen memastikan pembangunan LRT Jakarta Fase 1B mengutamakan keselamatan warga dan pengguna jalan.

Perusahaan BUMD DKI Jakarta ini mengimbau pengguna jalan mencari jalur alternatif. Terutama pada saat lalu lintas padat.

“Ketidakpuasan warga sekitar dan pengguna jalan terhadap proyek LRT Jakarta Fase 1B di Jalan Velodrome-Manggarai. Itu hanya terjadi sementara. Sebab transportasi umum seperti LRT Jakarta menjadi solusi kemacetan yang lebih ramah lingkungan. Begitu pula untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta dalam hal ketersediaan layanan transportasi umum, ujarnya.

Ia mengatakan, perkembangan ini dapat mendorong masuknya investasi baru dari sektor real estate di kawasan perlintasan pembangunan LRT Jakarta Fase 1B, sehingga turut menjadikan Jakarta sebagai kota yang lebih kompetitif di dunia.

Pembangunan LRT Tahap 1B sepanjang 6,4 km sepanjang jalur Velodrome-Ravamangan.

Sistem ini terdiri dari 5 stasiun: Stasiun Rawamangan. Stasiun BPKP Pramuka Stasiun Pasar Pramuka Stasiun Matraman dan Stasiun Mankrai

“Tujuan kami membuat Fase 1B adalah mengangkut 80.000 penumpang per hari sebagai fase,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Rawamangun Hery Kurniawan mengatakan, pembangunan LRT Jakarta Fase 1B akan meningkatkan nilai jual bangunan dan tanah di wilayahnya.

Ia juga menyatakan, kemungkinan akan semakin banyak warga Rawamangun yang berminat kembali ke kawasan tersebut.

“Dengan dibangunnya LRT di kawasan Rawamangkul Tidak dapat dipungkiri nilai tanah atau bangunan akan semakin meningkat. Dan itu dianggap sebagai penyemangat yang baik agar warga kami iri dan langsung tertarik,” ujarnya.

Seorang siswi SMA asal kawasan Rawamangul Maharani mengatakan, pembangunan LRT berdampak positif dalam mengatasi kebingungan memilih angkutan umum.

Dia berharap pembangunan ini segera selesai dan mendapat apresiasi dari masyarakat Jakarta.

“Mudah-mudahan gedung ini cepat selesai. Dan kita akan menikmatinya bersama-sama,” ujarnya.

Dengan cara yang sama Mahasiswa Universitas Jakarta Muhammad Iqbal mengatakan, keberadaan LRT Jakarta ke depan akan memudahkan masuk perguruan tinggi.

Menurutnya, setelah pembangunan selesai, ia akan memilih LRT Jakarta untuk kebutuhan sehari-hari menuju kawasan Rawamangun dari rumahnya di kawasan Pasar Rumput.

“Saya pasti akan menggunakan LRT Jakarta setelah pembangunannya selesai. Saya memilih transportasi ini karena akan mempersingkat waktu perjalanan dari rumah ke kampus universitas,” ujarnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA.