Bisnis.com, Jakarta — Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Burhanuddin Abdullah berterus terang soal upaya Indonesia bergabung dengan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). 

Burhanuddin menyambut baik upaya pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bergabung dengan OECD. Namun, dia mengatakan keinginan tersebut belum tentu bisa memenuhi tujuan yang ditetapkan pemerintah saat ini. 

Duta Besar Inggris [story] bercerita kepada saya bahwa pemerintah Indonesia berniat menjadi anggota negara OECD dalam waktu dua tahun, tapi dia tetap melanjutkannya hingga saat ini, belum genap dua tahun. Korea Selatan membutuhkan waktu setidaknya lima tahun. Terlebih lagi, ujarnya saat menjadi pembicara di acara IKA Unpad di Jakarta, Sabtu (28/9/2024). 

Meski menghadapi tantangan tersebut, mantan Presiden Bank Indonesia (BI) tahun 2003-2008 ini. berharap RI dapat segera bergabung dengan OECD. 

Jelas Burhanuddin. “Tapi tentu saja, saya sering berkata pada diri sendiri bahwa di balik semua yang kita yakini, ada keraguan. Tapi kami harus melakukan yang terbaik untuk itu.”

Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan Indonesia tetap berkomitmen menjadi anggota OECD dalam tiga tahun ke depan. 

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Perekonomian Irlanga Harartu usai mendampingi Kepala Negara menerima Sekretaris Jenderal OECD Mathias Korman di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (28/5/2024). 

Irlanga mengakui upaya bergabung dengan OECD akan berperan penting dalam mendorong transformasi ekonomi untuk mencapai Visi Emas Indonesia 2045.

Dia berkata: “Upaya pemerintah untuk memperkuat kerja sama internasional dengan mengkomunikasikan niatnya untuk bergabung dengan OECD melalui berbagai tahapan semakin menunjukkan kepercayaan diri.” 

Kata Direktur Eksekutif Tim Nasional Persiapan dan Percepatan Aksesi Indonesia ke OECD dalam konferensi pers. Ini merupakan pertemuan kedua antara Presiden Joko Widodo dan Sekjen Korman mengenai proses aksesi Indonesia. Istana Bogor, Selasa (28/5/2024).  

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel